Demi Makan Keluarga, Seorang Nenek Rela Hujan-hujanan Jualan Baskom di Makassar

| 02 Apr 2021 14:00
Demi Makan Keluarga, Seorang Nenek Rela Hujan-hujanan Jualan Baskom di Makassar
Daeng Siha dan baskom jualannya (Kredit foto: Sri Syahril)

ERA.id - Seorang perempuan tua di Makassar, bernama Daeng Siha, sungguh kuat. Di tengah hujan yang mengguyur Makassar, Kamis (1/4/2021) kemarin, ia tetap berdagang baskom di sekitar Jalan Urip Sumohardjo, Kota Makassar.

Dengan berbekal beberapa baskom dan disimpan di atas kepalanya, Daeng Siha berjalan dan memukulkan baskom di tangan kiri dan kanannya untuk mengingatkan orang-orang bahwa ia adalah seorang pedagang. Mana tahu, ada yang ingin membeli baskomnya.

Informasi itu disampaikan Sri Syahril, seorang narasumber ERA.id, yang mengabadikan momen Daeng Siha. Selain mengambil gambar, ia juga bercerita soal kehidupan pedagang baskom yang berusia 70 tahun tersebut.

"Dia punya anak lima orang. Salah satunya barusan meninggal," terang Sri.

Sri juga menuturkan bahwa Daeng Siha memilih berjualan untuk membantu ekonomi keluarganya dan pantang untuk mengemis. Jika ditanya ke mana suaminya? Daeng Siha, lewat Sri, mengaku bahwa suaminya sudah tua dan menderita penyakit komplikasi.

"Kalau saya di rumah saja, saya mau makan apa? Sementara suami saya juga suah tua dan sedang sakit," kata Daeng Siha pada Sri, kemarin, yang diutarakan lagi kepada ERA.id.

Daeng Siha tidak seperti orang Makassar pada umumnya. Ia termasuk sosok yang masih menjaga kemurnian bahasa Makassar. Buktinya, saat bercerita dengan Sri, ia tidak memakai bahasa Indonesia sama sekali.

Daeng Siha dan baskom jualannya (Kredit foto: Sri Syahril)

"Daeng Siha ini saat saya berbincang dengan dia, memakai bahasa Makassar. Dia tidak bisa bahasa Indonesia."

Sri juga mengaku prihatin dengan keadaan Daeng Siha. Sebab seharusnya, jika umur segitu, sudah harus menikmati masa tua dan beristirahat di rumah. "Nenek setua ini seharusnya sudah istrahat di rumah menikmati masa tuanya. Tapi kaena keterbatasan ekonomi, dia terpaksa mencari nafkah demi menyambung hidup."

Sri mendapati hal yang kontras saat itu. Di depan megahnya Nipah Mall milik perusahaan kelurga Jusuf Kalla dan luasnya bangunan kampus UMI Makassar, Daeng Siha masih kuat berjualan dan menunjukkan kalau semangatnya tidak kalah dengan pedagang yang masih muda.

"Yang menarik ini saya foto dia persis di depan Mall Nipah, mall milik keluarga JK, kampus UMI dan depan menara Amran Sulaiman di Jl. Urip Sumihardjo."

Di akhir cerita, Sri mengaku bahwa rumah Daeng Siha berada di belakang Unibos, kampus swasta milik konglomerat Makassar, Aksa Mahmud. "Ibu ini tinggal di sebuah gubuk di belakang kampus Unibos, Kel. Pampang, Kec. Panakkukang."

"Saya belum sempat cari rumahnya karena kendala hujan. Rencana saya mau foto dia di rumahnya," tukas Sri.

Rekomendasi