Dianggap Mendiskriminasi Warga Madura Soal Penyekatan, Walkot Surabaya Angkat Bicara

| 17 Jun 2021 11:30
Dianggap Mendiskriminasi Warga Madura Soal Penyekatan, Walkot Surabaya Angkat Bicara
Wali Kota Surabaya dan Bupati Bangkalan meninjau pos penyekatan (Humas Surabaya)

ERA.id - Terobosan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dipandang miring sebagian pihak. Kelompok demonstran menilai kalau kebijakan Eri mendiskriminasi warga Madura.

Kebijakan itu terkait kegiatan screening dan tes antigen di pos penyekatan Jembatan Suramadu.

Nah, kelompok tersebut menganggap harusnya daerah lain yang berbatasan dengan Surabaya, seperti Sidoarjo dan Gresik, juga disekat.

Terobosan kontroversi itu lantas membuat mereka akan berdemonstrasi di kantor Pemerintah Kota Surabaya hari ini, Kamis (17/6/2021).

Menanggapi hal itu, Wali Kota Surabaya menegaskan bahwa tidak ada perlakuan diskriminasi terhadap warga Madura saat masuk Kota Surabaya, Jatim, melalui Jembatan Suramadu.

Eri mengatakan sudah ada kesepakatan bersama dengan Bupati Bangkalan, tidak ada diskriminasi bagi warga Madura yang hendak ke Surabaya.

"Saya dan Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron menyepakati hal itu. Sebagai saudara harus saling melengkapi dan membantu, nanti nakes (tenaga kesehatan) Surabaya juga diperbantukan ke Bangkalan," kata Wali Kota Eri.

Menurut Eri, antara Surabaya dan Bangkalan tidak bisa dipisahkan, karena kekuatan yang dimiliki untuk menangani COVID-19 ini adalah kebersamaan. 

Ia mengaku sadar betul dengan kondisi Bangkalan saat ini yang masuk pada zona merah, karena Surabaya sudah pernah mengalami zona merah itu.

Apalagi, lanjut dia, nakes di Bangkalan tidak sebanyak di Surabaya dan mereka juga konsentrasi di empat kecamatan di Bangkalan, sehingga ketika Bupati Bangkalan meminta bantuan nakes kepada Pemkot Surabaya, pihaknya langsung menyetujuinya.

"Kami menilai tidak ada lagi perbedaan antara Surabaya dan Bangkalan. Jadi, Insyaallah nakesnya akan kita dukung," ujarnya.

Ketika nakes di Surabaya juga diperbantukan di Bangkalan, lanjut dia, Bupati Bangkalan akan melakukan tes cepat antigen di Suramadu sisi Bangkalan, sehingga warga yang akan ke Surabaya, dilakukan tes usap antigen di Bangkalan, bukan di Surabaya.

Kalau di Bangkalan penuh atau pengendara yang akan dites antre, selain kendaraan pelat M, akan dilepas dan akan dibantu tes di Suramadu sisi Surabaya.

"Yang pasti, warga yang akan masuk ke Madura, harus dipastikan sehat dengan dilakukan tes di Suramadu sisi Surabaya, sehingga zona merah di Madura cepat hijau dan di Surabaya juga hijau. Jadi, ini satu keluarga besar yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya," katanya.

Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron sebelumnya menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri, karena warga yang ke Bangkalan, Madura, sekarang juga sudah dilakukan tes cepat antigen, sama seperti warga yang dari Madura ke Surabaya.

Tentunya, kata dia, ini tidak ada perbedaan karena ini sama-sama saling menjaga antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga Bangkalan bisa kembali hijau dan Surabaya terhindar dari virus COVID-19.

"Saya berharap kerja sama ini tetap terjalin dengan baik ke depannya, sehingga ketika ada isu-isu bahwa ada diskriminasi terhadap warga Madura, tentu itu tidak ada," katanya.

Rekomendasi