Penampakan Wajan Raksasa di Bantul, Ternyata Ini Fungsinya

| 02 Sep 2021 07:42
Penampakan Wajan Raksasa di Bantul, Ternyata Ini Fungsinya
Penampakan Wajan Raksasa di Bantul (IST)

ERA.id - Sebuah benda mirip wajan berukuran raksasa ditemukan di Pedukuhan Kretek, Jambidan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Benda berdiameter 2,75 meter itu ditemukan terkubur sedalam 3 meter di tanah kas desa.

Supardi (57), penyewa tanah kas desa tersebut, mengatakan, wajan itu ditemukan pada Selasa (31/8) sore. Saat itu, ada pekerjan menggali tanah untuk menguruk lapangan desa dan jalan.

"Kemarin itu, sedang gali tanah untuk nguruk lapangan dan sedang buat jalan tembus, program dari desa," kata Supardi, Rabu (1/9).

'Wajan' tersebut lantas diambil menggunakan eskavator karena ukurannya besar dan berat. Warga pun kemudian beramai-ramai datang ke lokasi karena penasaran hingga foto wajan itu menyebar di media sosial.

Supardi justru tidak terlalu kaget dengan penemuan wajan ini. Ia mengaku sudah tahu bahwa ada wajan yang ternyata benda peninggalan zana kolonial Belanda tersebut.

"Cerita simbah dulu, keluarga simbah anak-anak cucu sudah tahu, bahwa di sini namanya kompan. Kenapa kompan, sejarahnya dulu pada saat Belanda dulu tempat pompa untuk mengalirkan air dari sini ke barat," ujarnya.

Ia menjelaskan wajan ini bukan wajan untuk memasak. Meski bentuknya mirip wajan, fungsi benda itu sebagai landasan untuk pompa air.

Pada zaman kolonial, wilayah Jambidan merupakan perkebunan tebu. Belanda pun membangun pompa air di lokasi tersebut. "Waktu itu untuk mengaliri pertanian tebu pada saat Belanda," ujarnya.

Pihak desa sempat mengaktifkan pompa zaman Belanda dengan mengambil air dari Kali Opak untuk irigasi. Namun saat itu air tak bisa tersebar merata. "Ternyata gagal. Air cuma habis sampai sumur Jambidan karena banyak yang meresap ke bawah," katanya.

Hingga akhirnya, peninggalan Belanda itu pun terbengkalai dan tersisa kolam dan wajan tersebut. Dianggap membahayakan, wajan itu pun diuruk tanah hingga kini muncul lagi setelah ada proyek desa untuk membuat lapangan dan jalan.

Rekomendasi