ERA.id - Sebanyak 25 murid sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Tangerang terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu diketahui setelah Pemerintah Kota (Pemkot) melakukan tes PCR kepada murid dalam rangka uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang berlangsung sejak Selasa (28/09/2021) lalu.
Walikota Tangerang, Arief Wismansyah mengatakan PCR ini dilakukan selama 2 hari yakni Selasa (28/9/2021) hingga Rabu (29/9/2021). Dari 2 hari itu ada 1000 sampel yang terdiri dari murid, staff sekolah dan guru. Hasilnya, 25 murid, 1 guru dan 1 staff sekolah terkonfirmasi positif Covid-19.
"Jumlah berasal dapat dari 18 SMP dari 120 SMP. Makanya kita sampling terus. Hari pertama PCR ada 15 murid dan tanggal 29 (hari kedua PCR) ada 12 murid," ujar di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis, (30/09/2021).
Rata-rata murid SMP yang terpapar Covid-19 kata Arief sudah tervaksin. Hal itu terlihat dari hasil CT value diatas 30.
"Terus sekarang kita sedang melakukan ke keluarganya jadi rata-rata mereka tanpa gejala dan 2 bergejala kayak batuk dan pilek," ungkapnya.
Terkait dengan hasil itu Pemkot Tangerang kata Arief telah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Menteri Kesehatan (Menkes) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Hasilnya, PTM diperbolehkan tetap berjalan namun dengan catatan testing, tracing dan treatment harus digencarkan.
"Sekarang kita akan sosialisasi kan ke orang tua kan ini pemerintah pusat kalo positivy rate-nya hanya di bawah 1 persen jadi hanya kelasnya saja yang shut down (tutup) selama 10 hari kalo 1 sampe 5 sekolahnya," kata Arief.
"Kalau di atas 5 kawasannya yang tidak boleh ada nah itu protokol dari pemerintah pusat. Nah ini kan kita masih sporadis," tambah Arief.
Walikota 2 periode ini pun memastikan kalau PTM tetap berjalan dan tidak ada sekolah yang ditutup. Namun, pihaknya akan menggencarkan tes PCR kepada setiap murid.
"Tetap berjalan dan persiakan kita uji coba yang SMP nih makannya kita terus lakukan testing ke anak-anak. Karena kan yang kena rata-rata tanpa gejala dikhawatirkan menularkan ke orang terdekat. Khawatir mereka akan menjadi carrier," jelasnya.
Pemkot Tangerang juga meminta Dinas Pendidikan untuk menambah Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19. Jadi, setiap kelas harus melibatkan murid dalam satgas ini. Hal ini sebagai bentuk antisipasi pencegahan pemaparan Covid-19.
"Kita minta pemeriksaan PCR supaya lebih akurat tapi kita mau uji coba pake antigen tapi ada info kalau PC 30 tetap tidak ke-detect maka diarahkan bikin pooling sistem jadi satu kelas ambil sample 1 saja reagen nanti kalau positif diperiksa satu satu," jelasnya.
Selain itu, dalam pelaksanaan PTM Pemkot Tangerang meminta agar semua warga sekolah mulai dari murid, guru hingga staff wajib vaksin Covid-19.
"Kita minta kebijakan selain satgas setiap kelas kita mewajibkan semua yang di sekolah harus vaksin. Kalo memang belum vaksin belum boleh sekolah," pungkasnya.