ERA.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Medan, Sumatera Utara, turun dari level 3 menjadi level 2 mulai Selasa ini.
Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Selasa, mengucapkan terima kasih atas kerja keras semua pihak hingga akhirnya PPKM Kota Medan turun menjadi level 2.
Medan masuk ke level II bersama Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Kabupaten Nias, Kabupaten Langkat, Karo, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, Dairi, Toba Samosir, Mandailing Natal, Nias Selatan, Pakpak Bharat, dan Humbang Hasundutan.
Hal ini berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 48 Tahun 2021 tentang PPKM di seluruh daerah di Indonesia.
Sedangkan yang masuk Level 1, yaitu Kabupaten Deli Serdang, Nias Barat, Kota Sibolga, dan Kota Tebing Tinggi.
"Yang ingin saya sampaikan juga kepada kita semua, syukur Alhamdulillah berkat kerjasama semua pihak baik itu Pemko Medan, kepling, kelurahan dan camat, TNI dan Polri, kita bisa masuk ke level II, mudah-mudahan level ini bisa kita pertahankan," kata Bobby Nasution.
Dikatakan Bobby untuk menjaga dan mempertahankan level PPKM Medan yang saat ini terus menurun, akan dilakukan pengaturan sektor mana saja yang akan dilonggarkan.
Kendati mulai menunjukan hasil yang positif dalam penanganan Pandemi Covid-19 di Kota Medan, Bobby tetap menekankan agar penerapan protokol kesehatan.
"Mudah-mudahan ini di level II ini akan kita persiapkan yang terpenting adalah soal prokesnya. Ketika level III kita persiapkan dan untuk level II ini juga kita akan persiapkan, mana saja yang bisa dilonggarkan mana yang belum boleh. Kemudian terutama soal protokol kesehatan, ini yang tetap dan gak boleh di lupakan," ungkapnya.
Selain persiapan level II, Bobby mengimbau memperbanyak titik lokasi vaksinasi yang mudah dijangkau warga selain di Puskesmas.
Vaksinasi diharapkan dapat dilakukan di ruang terbuka yang tidak memunculkan kerumunan.
"Vaksinasi harus kita perbanyak dan harapannya yang mudah dijangkau oleh masyarakat seperti yang dilakukan Kecamatan Medan Johor hari ini di Grand Kuphi, artinya mudah di jangkau. Meski vaksinasi 'jemput bola' ini dilakukan tapi yang di Puskesmas tetap harus berjalan," pungkasnya.