Penerapan Aplikasi PeduliLindungi di Pasar Tradisional Kota Tangerang Dapat Penolakan, Dianggap Ribet

| 06 Oct 2021 21:15
Penerapan Aplikasi PeduliLindungi di Pasar Tradisional Kota Tangerang Dapat Penolakan, Dianggap Ribet
Pasar Anyar Kota Tangerang. (Muhammad Iqbal/ ERA.id)

ERA.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam waktu dekat ini akan menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional. Namun hal tersebut nyatanya dinilai akan menyulitkan pengunjung yang datang ke Pasar.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu pengunjung di Pasar Anyar. Dia mengaku keberatan terkait penerapan aplikasi tersebut.

"Ya menyulitkan, ribet," ujar Ulfa, Rabu (6/10/21).

Penerapan aplikasi kata dia antara setuju dan tidak. Bukan tanpa sebab, bila diterapkan untuk orang dewasa masih dapat dipertimbangkan. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika pengunjung membawa anak.

Pasar Anyar Kota Tangerang. (Muhammad Iqbal/ ERA.id)

"Ya setuju nggak setuju sih, kalo misalnya buat dewasa mah gapapa, cuma kan kita bawa anak itu bagaimana, repot juga sih kalo harus pakai itu," jelas Ulfa.

Selain pengunjung, pedagang pasar pun sebagian tidak menyetujui penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk pasar. Demikian, diungkapkan oleh salah satu pedagang Pasar Anyar, Pandi. Penerapan alat tersebut diprediksi akan menyurutkan niat masyarakat untuk berbelanja di pasar.

"Itu mah pasti menyulitkan, sudah sepi sekarang mah liat aja sendiri, tanpa kartu aja sepi, apalagi pakai gitu," ujar Pandi.

"Kalau bisa jangan untuk pasar mah, soalnya pengunjung juga banyaknya dari kampung-kampung," tambah Pandi.

Pedagang lainnya, Ade, tidak setuju dengan adanya penerapan aplikasi sebagai syarat masuk pasar. Menurutnya, jika nanti harus menggunakan aplikasi, tidak menutup kemungkinan pengunjung akan berkurang.

"Engga setuju sih, soalnya orang harus punya HP dari banyaknya orang ngga semua punya itu, jadi kendalanya mau ke pasar ngga punya itu, jadi ngga jadi," ungkap Ade.

Iya pun menjelaskan, hal tersebut akan menyulitkan para pengunjung yang akan datang.

"Misalnya yang enggak bisa disuntik vaksin, ada solusinya apa yang harus dibawa surat keterangan atau alternatifnya apa," paparnya.

"Kalau bisa mah janganlah, inikan pasar, kecuali mall orang mau beli yang bermerek, inikan pasar ada yang murah, ada yang mahal," tambahnya.

Diketahui, PD pasar akan segera merealisasikan aplikasi tersebut. Saat ini PD pasar tengah menunggu alat scan barcode dari Kementrian Perdagangan. Artinya masyarakat yang ingin berbelanja ke pasar wajib vaksin Covid-19.

Tujuan dari penerapan itu adalah untuk menekan angka kenaikan Covid-19. Diketahui, saat ini Pandemi Covid-19 tengah mengalami penurunan yang signifikan.

Pemerintah juga sudah melonggarkan beberapa mobilitas masyarakat. Namun, hal itu juga dibarengi dengan kebijakan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.

Rekomendasi