Ganjar Antisipasi Sebaran Covid-19 Saat Libur Panjang: Jangan Sampai Ada Gelombang Ketiga Klaster Nataru

| 11 Oct 2021 19:35
Ganjar Antisipasi Sebaran Covid-19 Saat Libur Panjang: Jangan Sampai Ada Gelombang Ketiga Klaster Nataru
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memimpin rapat penanganan Covid-19 di Semarang, Senin (11/10). (Dok. Pemprov Jateng)

ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau kepada seluruh kepala daerah di wilayahnya untuk bersiap menghadapi libur panjang akhir tahun. Sosialisasi, kata Ganjar, harus digencarkan mulai sekarang.

Hal itu diungkapkan Ganjar, usai memimpin rapat evaluasi mingguan penanganan COVID-19, di lantai dua kantor Gubernur Jateng, di Semarang, Senin (11/10). Antisipasi libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) jadi salah satu poin yang dibahas.

"Menghadapi (libur panjang) Nataru, kemarin Kemenko Marinves juga sudah bicara dengan kita, mulai kita sosialisasikan agar jangan sampai ada gelombang ketiga klaster Nataru," kata Ganjar.

Salah satu langkah antisipasi, lanjut Ganjar, yakni dengan menggenjot vaksinasi. Selain itu, Ganjar juga meminta pada para kepala daerah di wilayahnya untuk tidak mengendorkan pengawasan.

"Saya sampaikan kepada kawan-kawan para Bupati Wali Kota, agar di antara mereka juga tidak lengah terhadap pengawasan masyarakat. Masker yang paling utama nih enggak boleh dicopot," tegasnya.

Ganjar mengatakan, antisipasi dengan menggencarkan sosialisasi terkait prokes harus dimulai dari sekarang. Agar saat libur panjang nanti, masyarakat tetap bisa beraktivitas dengan aman.

"Sehingga mereka yang beraktivitas secara ekonomi, mungkin ibadah, di sekolah, mereka tetap berada dalam kondisi prokes yang ketat. Itu poin-poin yang hari ini menurut saya penting untuk kita sampaikan,”"tandasnya.

Tak hanya sosialisasi, beberapa antisipasi libur panjang yang disiapkan Pemprov Jateng antara lain menyiapkan sarpras angkutan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, seperti kewajiban memakai masker, ketersediaan hand sanitizer pada tiap pintu keluar masuk kendaraan dan terminal.

Selain itu, warga yang beraktivitas di terminal dan kendaraan umum telah divaksin dan menginstal aplikasi Peduli Lindungi. Pos pengamanan bersamaan dengan pos kesehatan juga mesti disiapkan di titik-titik strategis.

Antisipasi itu di tengah valuasi penanganan COVID-19 di Jateng pada minggu ke-40 yang menunjukkan jumlah penyebaran kasus COVID-19 terus menurun. Sejumlah rumah sakit juga melaporkan nol kasus COVID-19.

Sebanyak 14 daerah di Jawa Tengah bahkan mencatatkan nihil angka kematian karena Covid-19, di awal Oktober 2021. Hal ini mengindikasikan, penyebaran dan penanganan virus Corona di Jateng terkendali. 

Hingga 10 Oktober ini, total kasus terkonfirmasi di Jateng adalah 625.170. Sementara, penambahan kasus positif tercatat 83 kasus. 

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, selama satu minggu terakhir ada 14 wilayah yang mencatatkan nol kasus kematian akibat Covid-19. 

"Hingga minggu ke 40 (4-10 Oktober), selama seminggu tak ada kematian, itu ada di Batang, Blora, Boyolali, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kendal, Kota Magelang, Kota Pekalongan, Kota Salatiga, Kota Tegal, Kudus, Pekalongan, dan temanggung," paparnya. 

Meski demikian, Yulianto menyebut, masih ada beberapa daerah yang mencatatkan angka kematian akibat penyakit ini kendati jumlahnya tidak banyak. 

Yuli menambahkan, secara umum kasus kematian disebabkan oleh faktor seperti komorbiditas, usia lanjut, dan belum mendapatkan vaksinasi.

Namun demikian, pihaknya akan melakukan kajian mendetail, terkait masih adanya kasus kematian akibat Covid-19 di Jateng. 

"Yang mencatatkan adanya kasus kematian, jumlahnya satu orang itu di Banjarnegara, Brebes, Demak, Pati, Pemalang, Purworejo, Rembang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Tegal, dan Wonosobo," sebutnya.

Rekomendasi