Momen Tito Grogi Ketemu Gibran, Sampai Tak Sanggup Minta Izin Foto

| 09 Nov 2021 07:17
Momen Tito Grogi Ketemu Gibran, Sampai Tak Sanggup Minta Izin Foto
Gibran (Pemkot Solo)

ERA.id - Tabuh akhir gamelan menunjukkan berakhirnya pementasan dari Sanggar Soerya Soemirat GPH Herwasto Kusuma Surakarta yang digelar di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari, Senin (8/11).

Para penampil kemudian maju untuk berfoto bersama dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Kepala Dinas Kebudayaan Agus Santosa.

Gibran kemudian menanyakan pada salah satu penampil, apa keinginan anak tersebut. Bocah bernama Tito (8) ini justru tak bisa berkata-kata. Dirinya grogi hingga tak bisa menjawab pertanyaan dari Gibran.

Hingga akhirnya dia hanya berfoto dengan Wali Kota Solo ini.

Saat ditanya, Tito masih tidak menyangka diajak berbincang dengan Gibran di atas panggung. Ia mengaku telah mengidolakan sosok Gibran sejak lama.

”Iya tadi grogi, nggak bisa ngomong,” katanya.

Tito bersama kawan-kawannya menampilkan pertunjukan berjudul Siswa Pinilih. Dalam pentas ini, Tito bersama kawan-kawannya dari Sanggar Soerya Soemirat GPH Herwasto Kusuma Surakarta.

Gibran sendiri mengapresiasi pertunjukan anak-anak tersebut. Pasca pandemi Covid-19 ini dirinya akan menggenjot berbagai event budaya di kota Solo. Sehingga kegiatan-kegiatan dengan unsur kebudayaan akan lebih diperbanyak.

”Meski penontonnya dibatasi, tapi kegiatanya akan kami rutinkan. Saya yakin kegiatan ini bisa mentriger pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kota Surakarta Agus Santoso mengatakan saat ini kondisi sudah membaik dari pandemi Covid-19. Apalagi angka vaksinasi sudah cukup tinggi.

”Kita sudah masuk dalam level dua, makanya sekarang pentas wayang orang kembali digelar,” katanya.

Pertunjukan wayang orang ini sebagai upaya untuk melestarikan budaya. Sehingga tak hanya generasi tua, generasi muda juga harus mulai dikenalkan dengan kegiatan kebudayaan.

”Makanya kami melestarikan kegiatan budaya ini dengan menggelar pentas wayang orang dengan pemeran anak-anak. Ini sebagai upaya untuk tongkat estafet untuk generasi muda,” katanya.

Pentas wayang orang ini diselenggarakan untuk anak-anak selama dua hari, Minggu (7/11/2021) dan Senin (8/11/2021). Kegiatan ini diikuti oleh sebelas sanggar di kota Solo.

Pada hari pertama ada tujuh sanggar yang tampil, yakni Sanggar Langit dengan judul Kalimasada Murca, Sanggar Pincuk dengan judul Wiwara Sempalaning Kandha, Sanggar Tari Sang Citra Budaya dengan judul Arya Bimantara, Sanggar Gedhong Kuning dengan judul Sasetyo Ning Bawana, Sanggar Gendewo Pinentang dengan judul Sekar Mandaraka, Sanggar Metta Budaya dengan judul Bratayoga, dan Sanggar Sarwi Retno Budaya dengan judul Samparan Sampiranku.

Sedangkan empat sanggar di hari kedua yakni Semarak Candrakirana Art Center menampilkan Atanaya Pawitra, Sanggar Soeryo Soemirat GPH Herwasto Kusuma Surakarta menampilkan Siswa Pinilih, Sanggar Girli Budaya Sejahtera menampilkan Satriya Kusumaning Bangsa, dan Bengkel Seni Adanu Jumantoro menampilkan Narayana.

Rekomendasi