Bukannya Tebar Kebaikan, Rombongan Pengantar Jenazah Malah Keroyok Dosen di Jalanan Makassar

| 15 Dec 2021 18:05
Bukannya Tebar Kebaikan, Rombongan Pengantar Jenazah Malah Keroyok Dosen di Jalanan Makassar
Mobil dosen yang dipukuli oleh rombongan pengantar jenazah di Makassar (Twitter @daeng_info)

ERA.id - Aksi tak terpuji dilakukan beberapa orang di Makassar. Bukannya menjaga sikap saat mengantar jenazah, mereka malah bikin ribut di jalan.

Seorang dosen di kampus swasta di Makassar, jadi korbannya. Ia dikeroyok oleh beberapa pengendara sepeda motor yang mengantar jenazah, beberapa waktu lalu.

Saat itu, dosen tersebut sedang mengendarai mobil di jalana. Tak lama, ia berpapasan dengan para rombongan pengantar jenazah di Jalan Sunu, Kecamatan Tallo.

Belum jelas seperti apa awal pertikaian tersebut, namun berdasarkan info yang dihimpun ERA.id, korban dipukuli karena dianggap menghalangi jalan pengantar jenazah menuju pemakaman.

Sebelum memukul, para pelaku yang menganggap dirinya jagoan itu, merusak mobil sang dosen, kemudian memberi bogem ke dosen tersebut hingga tangan dan pelipisnya luka.

Dosen yang dipukuli oleh pengantar jenazah di Makassar (Twitter @daeng_info)

Menanggapi insiden itu, Kasubag Humas Polrestabes AKP Lando mengaku kalau pelaku kini sudah ditangkap dan kasusnya diurus oleh Polsek Tallo.

AKP Lando menambahkan, para pelaku berjumlah empat orang dan semuanya sudah dimasukkan ke dalam sel.

"Sudah ditangkap dan diproses di Polsek Tallo," bebernya kepada ERA.id.

Menurut Lando, kronologinya dimulai saat rombongan pengantar jenazah merasa dihalangi jalannya oleh korban di Jalan Sunu.

"Biasanya di Makassar kalau antar jenazah ke pemakaman, biasa diantar mirip voorijder (pengawal) massa. Jadi kemungkinan terjadi geseka, karena mereka merasa korban menghalangi (jalan)," katanya.

"Mereka disangka melanggar pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Pelaku terancaman hukuman di atas 5 tahun penjara" tegasnya.

Selain empat orang tersebut, kabarnya polisi sementara memburu belasan orang lainnya karena ikut terlibat dalam bentrokan yang sama sekali tidak penting untuk dilakukan itu.

Rekomendasi