Terungkap Penyebab Banjir di Mandailing Natal, Gubsu Edy: Akibat Tambang Ilegal hingga Pembalakan Liar

| 21 Dec 2021 18:54
Terungkap Penyebab Banjir di Mandailing Natal, Gubsu Edy: Akibat Tambang Ilegal hingga Pembalakan Liar
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meninjau lokasi banjir di Mandailing Natal (Dok. Pemprov Sumut)

ERA.id - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan banjir yang melanda Kabupaten Mandailing Natal (Madina) disebabkan beberapa permasalahan di antaranya terkait tambang ilegal, galian C ilegal, hingga pembalakan hutan.

Edy mengatakan bahwa banjir di Madina merupakan banjir tahunan, meski demikian di lokasi banjir terdapat adanya potongan kayu. Saat ini Pemerintah Provinsi Sumut sedang mencari posisi pasti dari mana asal potongan kayu tersebut.

"Kita bisa menemukan potongan kayu itu, ini sedang kita pelajari, saat ini Kadis Kehutanan sedang berada di sana dengan tim, saya perintahkan untuk mengetahui posisi mana letak potongan kayu, saya belum memastikan, kita akan sampaikan ke masyarakat, dan akan di tindak," kata Edy Rahmayadi, Selasa (21/12/2021).

Menurut Edy, terkait tambang emas ilegal yang saat ini marak di sana akan dipertimbangkan. Tambang tersebut saat ini telah berdampak kepada masyarakat, sehingga selanjutnya akan dilakukan alihfungsi pekerjaan penambang emas ke sektor lain seperti perkebunan, peternakan dan pertanian.

"Ada kegiatan ilegal, khusus tambang emas, saat ini sedang dalam proses karena kemarin terhambat Covid-19 sehingga kita undur, nanti kita akan ubah alih fungsi rakyat di dalam pelaksanaan melakukan galian emas," ujar Edy.

Mantan Pangkostrad itu mengatakan, kondisi di Mandailing Natal yang melanda pada 17 Desember berangsur mulai surut. Masyarakat yang sebelumnya sempat mengungsi kini telah kembali ke rumah untuk membersihkan material banjir.

"Alhamdulillah udah surut, tinggal satu poin yang masih di atas sungai yang belum dapat dilalui oleh kendaraan tapi yang lain udah surut. Untuk bantuan juga sudah lancar," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), selama kurang lebih 24 jam menyebabkan 13 kecamatan terendam banjir.

Informasi dari BPBD Kabupaten Mandailing Natal, kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Natal, Ranto Baek, Lingga Bayu, Batang Natal, Panyabungan, Hutabargot, Sinunukan, Panyabungan Barat.

Selanjutnya, Panyabungan Timur, Panyambungan Utara, Naga Juang, Nagajuang, Panyabungan Selatan, dan Kecamatan Siabu.

Akibatnya, seribuan rumah terendam banjir dan dua jembatan gantung yang menjadi penghubung hanyut.

Rekomendasi