ERA.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memutuskan untuk terus melanjutkan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). Meskipun saat ini kasus Covid-19 di kota Solo melonjak tajam.
Sebagai informasi pekan ini Pemkot Solo membuat kebijakan menghentikan PTM karena lonjakan kasus Covid-19. Hanya saja Gibran berencana memulai kembali PTM pada pekan depan.
”Saya maunya PTM lagi, tapi tidak memaksa,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo Kamis (10/2/2022).
Ia menekankan bahwa PTM ini tidak bersifat wajib. Menurutnya, jika orang tua mengizinkan untuk mengikuti PTM, anak bisa diantar ke sekolah. Namun jika tidak berkenan untuk PTM, bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
”Kalau PJJ tidak akan dianggap absen, seperti dulu lagi. Kami tidak memaksa PTM. Nanti saya putuskan hari Jumat sama pak Sekda. Senin PTM atau tidak,” katanya.
Terkait banyaknya indeks kasus penyebaran Covid-19 di sekolah, ia meminta agar masyarakat tidak menyalahkan sekolah. ”Di sekolah kan hanya beberapa jam, yang di luar itu lho. Makanya, mohon orang tua memonitor anaknya,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, pihaknya telah mencatat ada 41 sekolah dengan capaian kasus 506 orang. Jumlah ini termasuk murid dan guru. Untuk jenjang sekolahnya dari TK hingga perguruan tinggi.
”Penyebaran kasus di sekolah ini sangat tinggi. Sampai sepertiga dari jumlah kasus Covid-19 di kota Solo,” katanya.
Kami juga pernah menulis soal Sederet Mitos dan Fakta Covid-19 Varian Omicron yang Bikin Resah di Masyarakat Serta Klarifikasi WHO Kamu bisa baca di sini
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!