ERA.id - Kakek bernama Alimuddin di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, meninggal di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Bulukumba, saat berjuang membuat e-KTP demi mengurus BPJS Kesehatan.
Video Almarhum tersebar di sosial media, saat dirinya masih mengikuti tahapan-tahapan dalam pembuatan e-KTP. Terlihat dalam video tersebut, Alimuddin sudah lunglai.
Ceritanya begini, pasien tersebut awalnya sedang dirawat di rumah sakit, tetapi ia mesti keluar hendak mengurus e-KTP, agar operasi yang akan dijalaninya, diakomodir BPJS Kesehatan.
Alimuddin sendiri telah menjalani rawat inap di RSUD Bulukumba selama 3 hari. Dan saat itu, almarhum ditemani keluarganya ke Dukcapil.
Sebelumnya, Alimuddin mengaku bisa menanggung biaya perawatan di rumah sakit. Namun karena diberitahu biaya operasi yang begitu besar, mendian Alimuddin memilih mengurus BPJS Kesehatan.
Sebelum mengurus di Dukcapil, pihak rumah sakit menawarkan untuk mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) agar pengobatan dibantu Pemerintah Daerah (Pemda) atau bisa juga mengurus BPJS kesehatan. Namun, almarhum lebih memilih mengurus BPJS kesehatan.
Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad menjelaskan kronologi saat Alimuddin dinyatakan meninggal. Sesaat setelah perekaman, Alimuddin terjatuh, dan dibopong ke bangku panjang.
"Ternyata telah menghembuskan nafas terakhirnya," aku Andi Ayatullah Ahmad, Selasa (15/3/2022) silam.
Andi Ayatullah mengklaim, manajemen rumah sakit telah menawarkan menggunakan SKTM dari pemerintah setempat. Tapi, tawaran dari rumah sakit ditolak oleh pihak keluarga Alimuddin dan meminta keluar paksa, Selasa siang kemarin.
"Kebetulan saat turun dari mobil, Kadis Dukcapil melihat Alimuddin mengenakan sarung terlihat sempoyongan, sehingga Bu Kadis inisiatif mengambil kursi roda untuk membawa Alimuddin ke mobil perekaman," katanya.
Alimuddin langsung dilayani, karena sudah ada keluarga sebelumnya yang datang mempersiapkan pengurusan berkas. Usai perekaman, Alimuddin terjatuh dan langsung dibopong ke bangku panjang. Di sana, ia mengembuskan nafas terakhirnya.