ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disambut demontrasi saat mengisi ceramah salat tarawih, di Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (6/4) malam.
Ganjar menyampaikan materi tentang reformasi birokrasi. Ia semula menyampaikan soal keluhan warga soal minyak goreng. Sejak Januari 2022, dirinya banyak mendapat aduan dari masyarakat dan paling banyak soal minyak goreng.
"Jadi sampai hari ini, sudah ada 115 aduan ke kanal Laporgub terkait minyak goreng. Tak hanya aduan online, setiap bertemu warga apalagi emak-emak itu, mengeluhnya satu sekarang, minyak goreng. Semua protes ke saya, ini ada apa. Padahal kita penghasil minyak terbesar seluruh dunia," kata Ganjar.
Selain minyak goreng, banyak juga aduan masyarakat seperti pungutan liar, hingga kesulitan membuat SKCK dan SIM, hingga soal bencana, layanan rumah sakit, dan sekolah jarak jauh karena pandemi.
"Semua aduan itu mereka sampaikan langsung ke saya melalui medsos. Semua OPD saya wajibkan buat akun medsos dan harus centang biru. Hasilnya apa, hari ini netizen bisa mencurahkan isi hati dan pandangannya hanya dengan satu kali klik," jelasnya.
Semua aduan dari masyarakat itu lanjut Ganjar harus direspons cepat oleh birokrasi. Kecepatan respons itu penting agar masyarakat mendapatkan kepastian.
"Bagi saya, ini adalah tantangan yang harus diselesaikan, apalagi di tengah perubahan yang begitu cepat. Birokrasi harus mampu menjawab persoalan yang membuat rakyat terbebani," katanya.
Setelah berjalan beberapa menit, Ganjar menghentikan sejenak khotbahnya. Sebuah spanduk terbentang di tengah-tengah para jemaah yang duduk bersila di dalam masjid. Namun spanduk itu hanya diangkat sebentar. Belakangan diketahui spanduk itu berbunyi #SaveWadas.
"Ada yang bawa spanduk, mungkin mau menuliskan... Diangkat saja enggak apa-apa karena itu bagian dari exercise politik. Diangkat aja mas, enggak apa-apa. Ini bagian dari salat tarawih yang sangat menarik di UGM. Inilah demokrasi," kata Ganjar disambut tepuk tangan jemaah.
"Saya sangat senang dengan kekritisan kawan-kawan dan inilah diskusi yang selalu terbuka untuk mendewasakan kita semuanya," ujarnya.
Tak hanya spanduk itu, di halaman masjid, spanduk ‘kelestarian alam sebagian dari iman’ juga dibentangkan oleh beberapa pemuda. Mereka berkaos dan berkopiah hitam bertuliskan #SaveWadas.
Spanduk ini bahkan dibentangkan cukup lama oleh dua orang, yakni sepanjang khotbah Ganjar sekitar 15 menit. Saat Ganjar meninggalkan Masjid UGM seusai tarawih, kedua spanduk itu, ditambah satu spanduk lagi, ‘Gusti Berkah’, juga dibentangkan lagi di luar area masjid.
Ganjar hanya salah satu tokoh yang diundang pihak Masjid UGM untuk mengisi khotbah salat tarawih. Selain dia, sebelumnya ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan berikutnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sejumlah menteri seperti Mahfud MD, Nadiem Makarim, dan Airlangga Hartarto juga dijadwalkan mengisi agenda ceramah tersebut.
Kami juga pernah menulis soal Disambangi KPK, Ganjar ke Pengusaha: Pemda Siap Perbaiki, tapi Please Dong Jangan Ada Suap.. Kamu bisa baca di sini
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!