Enam Kasus PMK Ditemukan di Solo

| 18 Jun 2022 08:25
Enam Kasus PMK Ditemukan di Solo
Ilustrasi sapi yang dilepas liarkan di TPA Putri Cempo, Solo.

ERA.id - Sebanyak enam ekor sapi di kota Solo ditemukan terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Penularan ini dipicu dari sapi yang didatangkan dari wilayah Sragen.

Kepala Bidang Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo Agus Sasmita mengatakan enam ekor sapi yang terdeteksi ini berlokasi di dua kelurahan. Untuk kelurahan Banyuanyar ada dua ekor dan di kelurahan Mojosongo ada empat ekor.

”Awalnya sapi yang positif PMK ini ada dua ekor. Tapi menular ke dalam satu kandang,” katanya pada Jumat (17/6/2022).

Sapi-sapi ini berasal dari Kabupaten Sragen. Awalnya mereka tidak terlihat memiliki gejala PMK. Gejala baru muncul setelah satu pekan. ”Setelah satu pekan baru terlihat gejalanya,” kata Agus.

Sapi ini milik dua peternak, masing-masing memiliki satu kandang. Saat sapi awal datang sudah mendapatkan pemeriksaan dan dalam keadaan sehat.

”Awalnya tidak ada gejala. Baru kemudian pilek dan diperiksa mantri. Setelah beberapa hari baru keluar tanda-tanda PMK,” katanya.

Sapi ini kemudian mendapat pengawasan intensif dari Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian Kota Solo. Saat ini sapi-sapi tersebut sudah menunjukkan kondisi yang membaik karena mendapat pengobatan.

”Kami tidak melakukan karantina, hanya pengobatan. Tapi kondisinya sudah membaik, paling tidak progresnya sudah mau makan. Butuh proses lama, dua minggu hingga bulanan,” katanya.

Untuk mencegah penularan, akan dilakukan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang ternak warga. ”Disini di seluruh kampung Mojosongo, khususnya di Jatirejo kandangnya kami semprot,” ucapnya.

Sementara iu Sub Koordinator Kesehatan Masyaraka Veteriner dan Kesejahteraan Hewan Dinas Ketahanan Pangand an Peternakan, Darmanto mengatakan sudah melakukan penyemprotan disinfektan pada 20 kandang ternak. Penyemprotan hanya dilakukan di kandang, sebab saat siang sapi dilepas liarkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo.

”Hari ini kami tindak lanjuti dengan disinfektan, tiap bulan kami lakukan pengobatan juga,” katanya.

Ia berharap penyemprotan disinfektan ini dapat memutus mata rantai penularan PMK. Sebab tidak hanya berpotensi menular pada hewan saja, namun penyakit ini juga bisa menular ke manusia.

”Virus ini dapat bertahan dua sampai tiga hari di tubuh kita. Meski sudah mandi tetap masih bisa bertahan,” katanya.

Tags : Sapi Solo
Rekomendasi