Ngaku Punya Masalah Amarah, Justin Bieber Pilih Cut Off Teman Sendiri

| 17 Jun 2025 20:05
Ngaku Punya Masalah Amarah, Justin Bieber Pilih Cut Off Teman Sendiri
Justin Bieber (Instagram/justinbieber)

ERA.id - Penyanyi Justin Bieber mengakui ia memiliki anger issue atau masalah dalam mengontrol amarah. Ia bahkan sudah lelah dengan kondisi yang selama ini dialami.

Lewat serangkaian unggahan di Instagram, pelantun "Sorry" itu membuat pernyataan mengejutkan tentang kondisinya selama ini. Kondisi ini diakui Justin membuatnya kesulitan sekaligus lelah dan hancur bersamaan. 

"Orang-orang terus menyuruhku untuk sembuh. Tidakkah menurutmu jika aku bisa memperbaiki diriku sendiri, aku pasti sudah melakukannya? Aku tahu aku hancur. Aku tahu aku punya masalah amarah," tulisnya, dikutip Selasa (17/6/2025).

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa Justin selama ini sudah berushaa keras untuk melakukan pekerjaannya sepanjang hidup agar terlihat 'normal'. Tetapi desakan untuk sembuh dari orang sekitarnya justru membuatnya semakin memburuk.

"Aku mencoba melakukan pekerjaan itu sepanjang hidupku untuk menjadi seperti orang-orang yang mengatakan bahwa aku perlu diperbaiki seperti mereka. Dan itu terus membuatku semakin lelah dan semakin marah," tuturnya.

"Semakin keras saya mencoba untuk tumbuh, semakin fokus saya pada diri saya sendiri (sic)," sambungnya.

Selama bertahun-tahun tumbuh dengan kondisi yang memiliki masalah amarah, Justin memilih untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Baginya, hanya Tuhan yang mampu membuatnya bertahan hidup sampai saat ini.

"Yesus adalah satu-satunya orang yang membuat saya ingin membuat hidup saya tentang orang lain. Karena sejujurnya saya lelah memikirkan diri saya sendiri akhir-akhir ini, bukan?” katanya.

Pernyataan mengejutkan itu muncul tak lama setelah Justin berbagi pesan dengan seorang sahabatnya. Pada percakapan itu, suami dari Hailey Bieber itu memilih untuk memutuskan hubungan dengan sahabatnya.

"Saya tidak akan pernah menekan emosi saya untuk seseorang. Konflik adalah bagian dari hubungan. Jika Anda tidak menyukai kemarahan saya, Anda tidak menyukai saya," tulis Justin kepada seorang sahabatnya.

Keputusan Justin untuk mengakhiri hubungan dengan temannya itu tak lain lantaran ia 'dipaksa' untuk sembuh dan tidak trauma dengan yang dialaminya. Bagi Justin, hal itu justru membuatnya semakin sakit dan kejam.

"Kemarahan saya adalah respons terhadap rasa sakit yang telah saya alami. Meminta orang yang trauma untuk tidak mengalami trauma adalah tindakan yang kejam," tegasnya.

Teman yang tidak disebutkan namanya itu bersikeras bahwa mereka dapat "melihat dan merasakan" kemarahan Bieber, dan menjawab: “Saya tidak terbiasa dengan seseorang yang menyerang saya. Bukannya saya tidak melihat dan merasakan kemarahan Anda.”

Namun mantan Selena Gomez itu menyatakan bahwa ia akan mengakhiri persahabatan mereka dan bersikeras bahwa ia tidak membutuhkan orang lain dalam hidupnya.

"Aduh. Persahabatan ini resmi berakhir. Aku tidak akan pernah menerima seorang pria yang melampiaskan kemarahannya padaku. Aku menikmati hubungan kita yang singkat ini," kata Justin.

"Aku tidak bercanda ketika aku mengatakan bahwa aku tidak membutuhkanmu sebagai teman. Aku punya teman baik yang akan menghormati batasan-batasan ini," tutupnya.

Sampai dengan saat ini, tidak diketahui siapa teman yang dimaksud oleh Justin Bieber itu. 

Rekomendasi