ERA.id - Mahakarya Pictures resmi mengumumkan jajaran pemain dalam film Pelangi di Mars. Film ini melibatkan Rio Dewanto, Lutesha, Messi Gusti hingga jajaran robot dari berbagai negara.
Berlatar tahun 2090, Pelangi di Mars mengangkat kisah kehidupan seorang gadis berusia 12 tahun bernama Pelangi. Ia menjadi manusia pertama yang lahir dan tumbuh di Mars.
Pelangi hidup seorang diri di planet Mars yang sepi setelah ditinggal oleh ibunya, Pratiwi, yang diperankan oleh Lutesha. Kehidupan Pelangi di Mars terjadi saat persediaan air di Bumi sudah sangat terbatas, satu-satunya persediaan air bersih dimonopoli oleh perusahaan bernama Nerotex.
Pada saat itu koloni manusia sudah meninggalkan planet tersebut. Namun, kesendiriannya segera berubah menjadi perjalanan luar biasa ketika ia bertemu dengan sekelompok “robot rusak” yang sudah lama ditinggalkan.
Bersama mereka, Pelangi mengejar harapan terakhir umat manusia: sebuah mineral ajaib bernama Zeolith Omega yang diyakini mampu memurnikan air di Bumi.
Upie Guava selaku sutradara mengatakan proses syuting film ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Upie menuturkan bahwa pembuatan film terkendala dengan teknologi yang sangat mahal.
"Jadi yang bikin lama sebenarnya bukan bikinnya. Tahun 2020 waktu kita mau bikin film ini, nggak ada teknologi di Indonesia yang bisa mensupport kebutuhan kita karena beli FX itu sangat mahal, sangat rumit, saya juga nggak mau bikinnya itu tanggung, bukan jelek," kata Upie saat ditemui di Doos Guava FX Studio, Kamis (17/7/2025).
Keinginan Upie yang ingin membuat karya secara maksimal ini pun membuat ia dan produser Dendi Reynando mencari berbagai cara untuk mewujudkan Pelangi di Mars. Upie secara pribadi mulai mempelajari cara membuat film dengan teknologi XR atau Extended Reality dan Unreal Engine hingga membangun sebuah studio.
"Nah awal 2024 lah baru projek Pelangi di Mars kita bawa balik ke studio ini. Jadi kalau kita bicara secara produksi mungkin satu atau dua tahun sebenarnya," jelas Upie.
Terkait proses syuting yang melibatkan para aktor, Upie menjelaskan bahwa pengerjaan tersebut dibagi menjadi dua sesi. Hal ini karena Upie harus mengambil gambar animasi yang melibatkan robot-robot dari berbagi negara.
"Syuting ada dua sesi, karena ada animasi, dan live action. Animasi kita sebut motion capture, jadi itu hanya Pelangi dan pemeran robot itu cuma 12 hari. Kemudian syuting live action seperti Lutesha, Rio, itu sekitar 14 hari syuting," tuturnya.
Lebih lanjut, Upie berharap film Pelangi di Mars bisa sesukses film Star Wars karya George Lucas.
"Harapan saya sebenernya saya bilang sama Dendi kalau film ini sukses kayaknya gue mau fokus ke sini aja deh, mau kayak George Lucas fokus di Star Wars aja udah," pungkasnya.