ERA.id - Musisi Tompi mengaku sempat ditawari untuk masuk ke jajaran calon legislatif oleh sejumlah partai politik. Tompi nyaris setuju untuk gabung sebelum akhirnya mundur di detik-detik terakhir.
Pengakuan itu disampaikan oleh Tompi lewat unggahan di Instagram pribadinya, Senin (1/9). Pelantun "Sedari Dulu" itu mengaku ditawari sebagai caleg selama dua periode berturut-turut oleh sejumlah partai.
"Sejak 2 periode pemilu lalu ada beberapa partai bernama yang menawarkan saya maju sebagai caleg. Ada hasrat mau, karena ada keinginan untuk memperbaiki dan membantu," tulisnya, dikutip Senin (1/9/2025).
Lalu, kata Tompi, ia pun dipertemukan dengan para petinggi partai untuk melanjutkan pembicaraan. Saat itu, ia ingin mendengar berbagai gagasan yang disampaikan partai politik (politik) yang menawarkan hal tersebut.
Namun menjelang detik akhir keputusan, ia memilih untuk mundur dari tawaran tersebut. Padahal diakui Tompi tawaran yang diterima itu terdengar sangat serius.
"Saya pikir ada baiknya denger aja dulu, jajaki, pikirkan, baru putuskan mau berlayar dengan kapal pilihan. Semua tawaran terdengar sungguh-sungguh hampir saya ketok palu maju. Namun last minute saya batalin pilihan karena bbrp hal," ungkapnya.
Penyanyi yang juga berprofesi sebagai dokter ini pun mengungkapkan enam alasan ia mundur dari tawaran yang menggiurkan itu. Pertama, Tompi merasa belum stabil secara finansial yang dikhawatirkan bisa membuatnya tidak jujur dan amanah.
Kedua, ia merasa tidak sanggup harus membagi waktu dan konsisten antara menjadi politisi atau dokter.
"Melihat sistemnya saat itu belum bisa dicerna akal sehat saya. Baru lihat dari luar belum masuk ke dalam (pendaanaa kampanye, gaji dll). Nggak kebayang masuk diajak mikir tapi harus nurut sama apapun kata partai," jelasnya.
Lalu, Tompi juga menjelaskan bahwa ia memiliki kepribadian yang sulit untuk berkompromi dengan hal-hal yang menurutnya tidak benar. Sikap itu bahkan kata Tompi sudah diketahui oleh rekan-rekan sejawatnya di kedokteran.
Selain itu, Tompi juga enggan menjadi bawahan atau anggota dari suatu kelompok berdasarkan faktor orang lama atau keturunan tertentu. Ia juga mengaku tidak mendapat restu dari istri dan ibunya.
"Nggak dapat restu ibu dan istri," tuturnya.
Lebih lanjut, Tompi merasa harapannya akan perubahan bangsa cukup dilematis tanpa bergabung ke pemerintahan. Di sisi lain, ia enggan terbawa arus dunia politik yang hanya mengikuti suara partai tanpa mementingkan kepentingan rakyat.
"Dilematis memang berharap perubahan nggak bisa hanya jadi penonton. Tapi kalau masuk, keseret arus. Kita semua percaya Indonesia ini hebat, besar, kuat, banyak orang baik, banyak orang pemikir tinggal perbanyak orang jujur kali ya," pungkasnya.
Sebelumnya artis Aurelie Moeremas juga mengaku pernah ditawari gabung ke partai politik oleh artis senior Tanah Air. Aurelie bahkan dijanjikan gaji ratusan juta hingga pendidikan jalur instan ke perguruan tinggi.