Didatangi Komandan TNI Soal Penganiayaan Karyawan, Zaskia Adya Mecca: Beliau Minta Maaf dan Ganti Rugi

| 07 Oct 2025 20:05
Didatangi Komandan TNI Soal Penganiayaan Karyawan, Zaskia Adya Mecca: Beliau Minta Maaf dan Ganti Rugi
Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo (instagram/zaskiadyamecca)

ERA.id - Pasangan Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo memutuskan untuk membatalkan rencana perjalanan ke Jordan hingga Al Aqso. Mereka lebih memilih untuk memantau langsung perkembangan kasus penganiayaan oleh oknum TNI yang melibatkan karyawan, Faisal, dan anaknya, Kala. 

"Akhirnya aku dan mas Hanung memutuskan percepatan kepulangan setelah umroh. Perjalanan yang harusnya berlanjut keJordan juga Al Aqso harus kami korbankan," tulis Zaskia di Instagram terbaru, dikutip Selasa (7/10/2025). 

Lalu, kata Zaskia, setibanya di Jakarta, komandan TNI yang merupakan atasan dari pelaku pemukulan Faisal. Komandan itu bahkan mendatangi langsung Hanung Bramantyo untuk menyampaikan permintaan maaf atas perbuatan anggotanya.

Bukan hanya itu saja, komandan TNI itu juga mengganti rugi secara materil terkait biaya Rumah Sakit dan psikolog yang dikeluarkan Zaskia dan Hanung untuk perawatan Faisal dan Kala. 

"Sang komandan sesuai janjinya, langsung menghampiri ke tempat kami. Bersilaturahmi, meminta maaf, mau menggantikan rugi materi (biaya RS juga psikolog) dan memastikan proses hukum tetap berjalan," tegasnya. 

Zaskia lantas menuturkan setelah bertemu di kediamannya, ia bersama sang suami dan juga komandan TNI mendatangi Denpom II Cijantung, Jakarta Timur, untuk meminta kejelasan hukum terkait permasalahannya. 

Dari keterangan yang didapat, proses hukum itu membutuhkan waktu maksimal 120 hari atau paling cepat 1,5 bulan untuk kemudian diserahkan ke pengadilan.

"Kami dijelaskan bahwa proses pemberkasan memang mebutuhkan waktu yang tidak sebentar. Maksimal 120 hari. Tapi paling cepat 1,5 bulan lalu diserahkan ke pengadilan," tuturnya.

Bukan hanya proses hukum yang berjalan lama, Zaskia juga mengungkap proses BAP dan olah TKP juga harus diulang. Begitu juga dengan pemeriksaan para saksi, termasuk Kala yang kembali dimintai keterangan.

"Kala diminta kesaksian yang alhamdulillah didampingi oleh @pppadki mereka menyiapkan psikolog dan lawyer secara cuma2 dari negara," katanya.

Sementara itu, terkait foto dan identitas pelaku penganiayaan, Zaskia menyerahkan keputusan itu kepada pihak berwenang. Ia juga tidak diizinkan untuk bertemu secara langsung dengan pelaku dan diarahkan untuk bertemu di pengadilan. 

"Foto pelaku, jujur bukan ranahku untuk mengeluarkan. Biarkan pihak berwenang yang memutusan atau berjumpa di pengadilan kelak. Karna pengadilan militer pun akan berjalan transparan jadi kita semua bisa hadir juga menyaksikan," jelasnya. 

Sementara itu, Zaskia juga mengungkap alasan pihak berwajib membutuhkan waktu lama untuk menangani kasus ini. Menurut pengakuan Zaskia, laporannya masih dalam antrian lantaran kasus yang ditangani pihak berwajib tidak sedikit.

"Katanya banyak kasus yang harus ditangani. Satu kasus bisa lebih dari 1-3 korban juga saksi lalu olah TKP. Jadi harus antri dan berbagi waktu dengan proses kasus lainnya. Make sense, sedihnya banyak orang yang melanggar aturan sehingga penyidik menjadi sibuk," pungkasnya.

Diketahui insiden penganiayaan karyawan Zaskia Adya Mecca ini terjadi pada 22 September lalu di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. 

Melalui akun Instagram-nya @zaskiadyamecca, Zaskia menjelaskan saat itu Faisal melintas untuk mengantar anaknya, Kala, pergi ke sekolah. Di tengah perjalanan, motor Faisal hampir ditabrak oleh pengguna jalan lainnya.

Insiden kecelakaan tak terjadi usai Faisal memberi klakson. Namun rupanya, pengendara motor itu tak terima dan putar balik. Dia menghentikan Faisal yang sedang mengangkut Kala.

"Kala ketakutan minggir dijagain ibu penjual bubur setempat. Faisal dipukulin sampai jatuh, lehernya diinjak, pinggang dan kepala diinjak pula sampai helmnya hancur," ungkap Zaskia dari akun Instagram-nya.

Zaskia menyebut anaknya sampai trauma ketika menyaksikan Faisal dianiaya. Pelaku pun sempat ditahan warga sekitar. Namun, dua langsung berteriak dengan mengatakan jika dirinya adalah "anggota".

"Tapi dia teriak-teriak kalau dia anggota, entah anggota apa! Pakai batik, dan tadi langsung ngeloyor pergi," sambungnya.

Rekomendasi