Kronologi Penggemar BTS Jadi Bahan Rujak Netizen di Sosial Media

| 13 Nov 2025 21:05
Kronologi Penggemar BTS Jadi Bahan Rujak Netizen di Sosial Media
BTS (Bangtan Sonyeondan) (X/bts_bighit)

ERA.id - Ramai di media sosial X (Twitter) perdebatan antara ARMY sebutan untuk penggemar BTS dengan netizen. Perdebatan itu diawali oleh komentar yang dianggap menghina RM atau Kim Namjoon, leader dari BTS.

Semua bermula ketika sejumlah pengguna X sedang membuat unggahan yang sebuah akun yang menjelek-jelekkan RM. Salah satu dari mereka bahkan membandingkan wajah RM dengan artis Indonesia, Indy Barends.

Selama percakapan itu, akun resmi produk kecantikan lokal, Somethinc ikut menulis komentar singkat, "UDAAAH BANG," dengan emoji menangis dan angkat tangan.

Komentar yang terlihat santai dan bernada bercanda itu justru memicu kemarahan ARMY Indonesia. Mereka menilai emoticon menangis dan tangan stop tersebut sebagai tanda menertawakan unggahan yang menghina RM.

Tak butuh waktu lama, ARMY menyerbu akun X produk kecantikan itu dengan komentar bernada marah dan tuntutan agar brand tersebut meminta maaf secara terbuka.

Akun komunitas ARMY @RMprotect_INA bahkan menuding Somethinc ikut “menertawakan unggahan yang menyerupai RM BTS.” Mereka menegaskan tidak mempermasalahkan perbandingan dengan artis Indonesia, tetapi menganggap tanggapan admin brand tersebut sebagai bentuk ikut mengejek.

Komentar akun salah satu ARMY (X/RMProtect_INA)
Komentar akun salah satu ARMY (X/RMProtect_INA)

Gelombang kemarahan ini tidak hanya terjadi di X. ARMY juga menyerang akun Instagram Somethinc dan bahkan membanjiri siaran langsung (live) TikTok brand itu dengan komentar bernada sinis.

Pembawa acara yang sedang melakukan live selling pun ikut menjadi sasaran, meski tidak terlibat sama sekali dalam komentar di X.

Melalui pernyataan resmi yang diunggah di berbagai akun fanbase, ARMY Indonesia menuntut klarifikasi langsung dari pihak Somethinc atas tindakan admin media sosial mereka.

Sementara itu, di tengah ricuhnya serangan ARMY, muncul pula suara dari pengguna X lainnya yang mempertanyakan di mana sebenarnya letak kesalahan admin brand kecantikan lokal itu. Banyak yang menilai bahwa tanggapan admin tersebut tidak mengandung unsur menghina, melainkan hanya komentar spontan yang dianggap lucu oleh sebagian besar pengguna.

Beberapa warganet bahkan menilai ARMY terlalu sensitif dan reaktif.

"Bercanda dikit aja langsung diserang. Kasihan admin-nya," tulis salah satu pengguna X.

Komentar serupa bermunculan, menyebut bahwa sebagian ARMY gagal membedakan antara penghinaan dan candaan ringan di media sosial.

Reaksi berlebihan ini akhirnya menimbulkan perdebatan lebih luas tentang fanatisme penggemar K-pop. ARMY dikenal solid dan besar, tetapi kasus ini menunjukkan bagaimana pembelaan terhadap idola bisa berubah menjadi amarah massal.

Dari satu komentar singkat yang sebenarnya tidak bermaksud menyinggung, situasi berkembang menjadi serangan besar-besaran lintas platform. Insiden Somethinc vs ARMY menjadi contoh nyata bagaimana dinamika fandom bisa dengan cepat berubah menjadi perundungan daring yang berlebihan.

Rekomendasi