ERA.id - Bagi Anda yang tertarik melakukan diet dan sedang dalam program penurunan berat badan, diet ketogenik atau ketosis akan sangat menarik. Apa itu ketosis? Mari simak penjelasan berikut ini.
Ketosis adalah suatu kondisi di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber utama energi, bukan glukosa. Ketosis terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup glukosa untuk menghasilkan energi.
Apa Itu Ketosis?
Dalam fase ketosis, tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi alternatif. Ketosis dapat terjadi secara alami, tetapi juga dapat dipicu dengan mengikuti diet ketogenik, yang merupakan diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak.
Selain itu, ketosis dapat menyebabkan peningkatan produksi keton dalam tubuh, yang dapat terdeteksi dengan menggunakan tes urin atau tes darah.
Diet Keto Makan Apa Aja?
Dilansir dari healthline, diet ketogenik adalah diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang memiliki banyak kemiripan dengan diet Atkins yang rendah karbohidrat.
Diet ini melibatkan pengurangan asupan karbohidrat secara drastis dan menggantinya dengan lemak. Pengurangan karbohidrat ini menempatkan tubuh Anda ke dalam keadaan metabolisme yang disebut ketosis.
Ketika ini terjadi, tubuh Anda menjadi sangat efisien dalam membakar lemak untuk energi. Ini juga mengubah lemak menjadi keton di hati, yang dapat memasok energi untuk otak.
Diet keto dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah dan insulin yang signifikan. Ini, bersama dengan peningkatan keton dan memiliki beberapa manfaat kesehatan
Apakah ketosis bisa menurunkan berat badan?
Ya, ketosis dapat membantu menurunkan berat badan. Ketosis terjadi ketika tubuh membakar lemak sebagai sumber utama energi, bukan glukosa. Jika Anda mengikuti diet ketogenik yang terdiri dari makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat, maka Anda dapat memicu ketosis dan membakar lemak sebagai sumber energi.
Dengan demikian, diet ketogenik dapat membantu menurunkan berat badan dengan membakar lemak tubuh yang tidak diinginkan. Namun, perlu diingat bahwa diet ketogenik mungkin tidak sesuai untuk semua orang dan mungkin tidak sehat jika tidak dilakukan dengan benar.
Jika Anda tertarik untuk mencoba diet ketogenik, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu.
Apakah Ketosis Berbahaya?
Meskipun diet ketogenik biasanya aman bagi kebanyakan orang sehat, mungkin ada beberapa efek samping awal saat tubuh Anda beradaptasi.
Ada beberapa bukti anekdotal tentang efek ini yang sering disebut sebagai flu keto. Berdasarkan laporan dari beberapa orang yang mengikuti diet, biasanya flu ini akan berakhir dalam beberapa hari.
Gejala flu keto yang dilaporkan termasuk diare, sembelit, dan muntah. Gejala lain yang kurang umum termasuk:
● energi dan fungsi mental yang buruk
● peningkatan rasa lapar
● masalah tidur
● mual
● ketidaknyamanan pencernaan
● penurunan kinerja olahraga
Untuk meminimalkan hal ini, Anda dapat mencoba diet rendah karbohidrat secara teratur selama beberapa minggu pertama. Ini dapat mengajarkan tubuh Anda untuk membakar lebih banyak lemak sebelum Anda benar-benar menghilangkan karbohidrat.
Diet ketogenik juga dapat mengubah keseimbangan air dan mineral tubuh Anda, jadi menambahkan garam ekstra ke dalam makanan Anda atau mengonsumsi suplemen mineral dapat membantu. Bicaralah dengan dokter Anda tentang kebutuhan nutrisi Anda.
Setidaknya pada awalnya, penting untuk makan sampai Anda kenyang dan menghindari pembatasan kalori terlalu banyak. Biasanya, diet ketogenik menyebabkan penurunan berat badan tanpa pembatasan kalori yang disengaja.
Selain apa itu ketosis, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…