Menghitung Kalori Nasi Shirataki yang Dinilai Baik untuk Diet

| 14 Jan 2023 12:05
Menghitung Kalori Nasi Shirataki yang Dinilai Baik untuk Diet
Ilustrasi nasi shirataki (e-konnyaku.com)

ERA.id - Pola makan harus diatur saat seseorang menjalani diet. Salah satu makanan pokok yang bisa dipilih saat seseorang berdiet adalah nasi shirataki sebab kalori nasi shirataki sangat rendah.

Nasi shirataki menjadi salah satu pilihan untuk menggantikan nasi putih yang memiliki kalori cukup tinggi. Pilihan yang lain adalah nasi merah. Untuk mengetahui informasi lebih jelas mengenai nasi shirataki, simak penjelasan berikut.

Kandungan Gizi dan Kalori Nasi Shirataki

Secara umum, shirataki dijual dalam bentuk mi, tetapi ada pula yang disajikan dalam bentuk nasi. Shirataki memiliki bahan utama Amorphophallus konjac, yaitu tumbuhan umbi-umbian.

Amorphophallus konjac dikenal juga dengan nama tumbuhan konjak, ubi konjak, dan ubi gajah. Cara mengolah umbi-umbian ini menjadi mi atau nasi adalah dikeringkan terlebih dahulu. Setelah itu, umbi kering tersebut digiling hingga menjadi tepung.

Ilustrasi mi shirataki (freepik)

Meski nama bahan makanan ini kurang populer, tetapi shirataki ternyata sudah dimanfaatkan sejak zaman dahulu. Tepung konjak telah digunakan oleh sebagian bangsa Asia selama berabad-abad sebagai bahan pembuatan mi, tahu, camilan, dan obat tradisional (China).

Dikutip Era dari halodoc, shirataki seberat 112 gram umumnya mengandung 10 kalori, 3 gram karbohidrat, dan 3 gram serat. Inilah yang menjadikan shirataki sangat cocok dijadikan sebagai makanan diet, terutama diet karbo.

Selain itu, serat di dalam shirataki merupakan jenis serat larut, yaitu glukomanan. Shirataki hampir tidak mengandung karbohidrat sehingga tidak menyebabkan gula darah naik. Selain itu, shirataki memiliki indeks glikemik 0. Bahan makanan ini juga bebas lemak.

Minimnya kandungan gizi dalam shirataki bisa menjadi hal yang baik, tetapi juga bisa dinilai kurang. Salah satu hal yang disayangkan dari shirataki adalah tidak adanya kandungan protein. Oleh sebab itu, Anda perlu memadukan shirataki dengan lauk yang kaya protein agar kebutuhan protein terpenuhi dengan baik.

Kandungan lain yang ada di shirataki adalah kalsium sekitar 20 miligram per 112 gram. Ini termasuk kandungan kalsium yang rendah dalam satu porsi makanan. Hal lain yang perlu Anda ketahui, shirataki tidak mengandung zat gizi mikro. Hal ini membuat Anda perlu mengombinasikannya dengan bahan-bahan sehat yang lain.

Nasi Shirataki dan Nasi Merah

Bagaimana jika dibandingkan dengan beras merah? Salah satu keunggulan dari beras merah adalah melimpahnya kandungan gizi baik. Hal tersebut berbeda dengan shirataki yang mimim gizi.

Beras merah tidak melewati proses penggilingan sehingga kandungan magnesium dan serat yang ada pada bagian kulit ari (aleuron) tetap terjaga. Beras ini mengandung antosianin (zat warna merah) yang tinggi. Selain memberikan warna merah, antosianin berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas.

Nutrisi dari beras merah juga masih melimpah. Dilansir hellosehat, dalam 100 gram beras merah mentah terkandung 352 kalori; 76,2 gram karbohidrat; 7,3 gram protein; 0,9 gram lemak; 0,8 gram serat; 15 mg kalsium; 4,2 mg zat besi; 202 mg kalium; 1,9 mg seng; dan 0,34 mg vitamin B1.

Nasi Shirataki untuk Diet

Jadi, apakah nasi shirataki baik untuk diet? Shirataki, baik mi maupun nasi, hampir tidak mengandung kalori, karbohidrat, lemak, gula, dan protein. Shirataki bebas gluten dan vegan.

Selain itu, manfaat lain dari nasi shirataki adalah adanya kandungan serat glukomanan. Glukomanan merupakan serat larut yang bisa membesar berkali lipat dari volume aslinya jika dikombinasikan dengan air.

Ketika ada di dalam saluran cerna, ini membentuk massa seperti gel. Hasilnya, orang yang mengonsumsi shirataki bisa cepat kenyang dan rasa kenyang tersebut bertahan lebih lama. Akhirnya, Anda menjadi lebih mudah menahan diri dari kebiasaan makan.

Yang perlu diingat, selain kalori nasi shirataki rendah, gizi yang lain juga rendah. Ada baiknya Anda tetap memadukannya dengan bahan makanan sehat yang lain. Selain itu, tetap jaga porsi makanan yang dikonsumsi (tidak berlebihan).

Rekomendasi