ERA.id - Gangguan saraf tepi (peripheral neuropathy) adalah kondisi kesehatan dimana saraf-saraf yang membawa informasi dari otak dan tulang belakang ke bagian lain tubuh rusak atau terganggu.
Dilansir dari National Institutes of Health, neuropati perifer merujuk pada berbagai kondisi yang melibatkan kerusakan pada sistem saraf perifer, yang merupakan jaringan komunikasi yang luas yang mengirimkan sinyal antara sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan semua bagian tubuh lainnya.
Saraf tepi mengirimkan banyak jenis informasi sensorik ke sistem saraf pusat (SSP), seperti pesan bahwa kaki Anda kedinginan. Saraf ini juga membawa sinyal dari SSP ke seluruh tubuh.
Jenis informasi dari saraf yang paling dikenal adalah sinyal ke otot yang memerintahkan mereka untuk berkontraksi, yang merupakan cara kita bergerak, tetapi ada berbagai jenis sinyal yang membantu mengendalikan segala sesuatu mulai dari jantung dan pembuluh darah, pencernaan, buang air kecil dan fungsi seksual hingga tulang dan sistem kekebalan tubuh.
Para pengidap gangguan saraf tepi biasa merasakan nyeri, kebas, mati rasa, dan masalah dengan gerakan dan keseimbangan.
Penyebab Gangguan Saraf Tepi
Penyebab gangguan saraf tepi bisa beragam, termasuk:
● Penyakit diabetes: Salah satu penyebab paling umum dari gangguan saraf tepi adalah diabetes.
● Alkoholisme: Penggunaan alkohol berlebihan dapat mempengaruhi saraf-saraf dan menyebabkan gangguan saraf tepi.
● Penyakit autoimun: Beberapa penyakit autoimun, seperti lupus dan penyakit Guillain-Barré, dapat menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf.
● Penyakit infeksi: Beberapa jenis infeksi, seperti HIV/AIDS dan neuropati vaskular, dapat menyebabkan gangguan saraf tepi.
● Penyakit neurodegeneratif: Beberapa penyakit neurodegeneratif, seperti sklerosis multiple, dapat menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf.
● Obat-obatan: Beberapa obat-obatan, seperti kemoterapi dan beberapa jenis obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan gangguan saraf tepi.
Pengobatan gangguan saraf tepi bergantung pada penyebabnya. Dalam beberapa kasus, pengobatan dapat melibatkan perubahan gaya hidup, seperti mengubah diet atau mengurangi minum alkohol.
Dalam kasus lain, pengobatan dapat melibatkan pengobatan medis, seperti terapi fisik, obat-obatan, atau bahkan operasi. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk membahas pengobatan terbaik untuk kondisi Anda.
Bagaimana neuropati perifer didiagnosis?
Keragaman gejala yang dapat ditimbulkan oleh neuropati sering kali menyulitkan diagnosis. Diagnosis neuropati dapat meliputi:
● Riwayat medis-Dokter akan mengajukan pertanyaan tentang gejala Anda dan faktor pemicu atau pereda sepanjang hari, lingkungan kerja, kebiasaan sosial, paparan racun, penggunaan alkohol, risiko penyakit menular, dan riwayat penyakit neurologis dalam keluarga.
● Pemeriksaan fisik dan neurologis-Dokter akan mencari bukti adanya penyakit di seluruh tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan saraf, seperti diabetes. Pemeriksaan neurologis meliputi tes yang dapat mengidentifikasi penyebab gangguan neuropatik serta tingkat dan jenis kerusakan saraf.
● Tes cairan tubuh-Berbagai tes darah dapat mendeteksi diabetes, kekurangan vitamin, disfungsi hati atau ginjal, gangguan metabolisme lainnya, infeksi, dan tanda-tanda aktivitas sistem kekebalan tubuh yang tidak normal. Lebih jarang, cairan tubuh lainnya diuji untuk protein abnormal atau keberadaan abnormal sel kekebalan atau protein yang terkait dengan beberapa neuropati yang diperantarai oleh kekebalan.
● Tes genetik-Tes gen tersedia untuk beberapa neuropati yang diturunkan.
Selain gangguan saraf tepi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…