ERA.id - Aktivitas yang membuat leher tertekan dalam waktu cukup lama sering membuat leher kaki dan sakit. Secara umum, leher kaku dan nyeri bukanlah kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan. Meski demikian, Anda tetap perlu waspada jika hal tersebut tidak kunjung sembuh atau disertai gejala yang lain, seperti sakit kepala yang teramat dan demam tinggi.
Otot, tulang, saraf, ligamen, pembuluh darah, dan rongga tulang belakang merupakan struktur leher untuk bergerak secara bebas atau fleksibel, terutama dalam mengalirkan darah dari bagian tubuh bawah ke kepala. Jadi, kelainan pada struktur leher bisa menimbulkan rasa nyeri pada leher dan pundak.
Gejala yang muncul pada sakit leher bisa berbeda-beda. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh tingkat keparahannya. Beberapa gejala yang bisa muncul saat sakit leher adalah rasa termat sakit pada area kepala hingga leher dalam jangka waktu lama, sakit menjalar ke bagian tubuh lain (seperti bahu dan lengan), otot terasa tegang, sulit menggerakkan kepala, dan leher terasa lemah, berat, kaku, bahkan mati rasa.
Penyebab Leher Sakit
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan leher terasa kaku dan sakit. Dikutip Era.id dari Mayo Clinic, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan nyeri pada bagian leher.
· Otot tegang
Ini termasuk salah satu penyebab yang paling umum terjadi. Melakukan akvitias yang membuat bagian leher ada pada posisi yang sama selama berjam-jam, seperti memegang ponsel atau mengoperasikan laptop hingga kepala terus tertunduk, berisiko memicu ketegangan otot.
· Cedera
Orang yang pernah mengalami kecelakaan berisiko mengelami cedera. Jika seseorang ditabrak dari arah belakang, kepala akan tersentak ke belakang kemudian langsung ke depan. Hal tersebu bisa menyebabkan cedera whisplash.
· Sendi aus
Seiring bertambahnya usia, persendian leher cenderung melemah. Osteoarthritis membuat kondisi bantalan tulang rawan yang ada di tulang belakang memburuk. Akibatnya, terbentuklah taji tulang yang berpengaruh terhadap gerakan sendi yang menimbulkan rasa sakit.
· Saraf tertekan
Taji pada tulang belakang leher bisa menyebabkan saraf yang bercabang dari sumsum tulang belakang tertekan. Hal ini juga bisa menyebabkan timbulnya nyeri pada leher.
· Penyakit
Beberapa penyakit bisa memicu rasa sakit pada bagian leher, seperti rheumatoid arthritis, meningitis, dan kanker.
Cara Mengatasi Leher Sakit
Secara umum, sakit pada bagian leher akan sembuh secara alami dalam 2—3 minggu. Kondisi tertentu membutuhkan waktu yang agak lebih lama. Agar rasa sakit leher itu tidak terlalu mengganggu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
· Senam leher
Gerakan ringan yang fokus gerakannya pada bagian leher bisa meregangkan otot yang tegang. Beberapa gerakan tersebut adalah mendongak (ke atas), menunduk (ke bawah), menoleh (ke kanan dan ke kiri). Anda bisa mencari informasi senam leher di internet yang aman untuk meregangkan otot leher.
· Kompres
Anda bisa mengompres leher dengan es batu yang dibalut handuk. Lakukan hal tersebut selama tiga hari pertama. Setelah itu, lakukan pengompresan menggunakan botol berisi air hangat.
· Pakai bantal yang sesuai
Saat tidur, hindari pemakaian bantal yang terlalu tebal (tinggi) atau keras. Hal tersebut bisa membuat leher menjadi kaku. Ada baiknya Anda menggunakan bantal dengan bahan memory foam yang bisa mengikuti kontur leher dan kepala.
· Jangan gerakkan leher dan kepala tiba-tiba
Sebaiknya Anda tidak melakukan gerakan leher dan kepala secara tiba-tiba dan kencang. Hal tersebut demi mengurangi peradangan dan meredakan rasa sakit.
· Pijat pelan
Pijatan yang ringan dan lembut pada bagian pundak dan leher bisa membuat leher kaku dan sakit menjadi lebih rileks. Anda bisa meminta orang lain untuk melakuannya, terutama orang yang ahli dalam hal tersebut.