ERA.id - Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan ukuran standar yang digunakan untuk menentukan kategori berat badan seseorang. Lantas bagaimana cara menghitung imt ibu hamil?
Perlu diingat bahwa penggunaan IMT pada ibu hamil memiliki beberapa pertimbangan khusus. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda sebelum menghitung IMT saat hamil.
Apa Itu IMT Bumil?
IMT adalah perbandingan antara berat badan dan tinggi badan seseorang. Indeks Massa Tubuh (IMT) biasanya digunakan untuk menilai status gizi dan risiko penyakit yang terkait dengan kelebihan atau kekurangan berat badan.
Namun, pada ibu hamil, perhitungan IMT harus diperhatikan secara hati-hati dan harus dilakukan oleh dokter kandungan karena kondisi kehamilan mempengaruhi pengukuran IMT.
Ibu hamil sering mengalami perubahan berat badan yang signifikan selama kehamilan, terutama pada trimester kedua dan ketiga.
Dalam perhitungan IMT bumil, dokter kandungan akan memperhitungkan berat badan dan tinggi badan ibu hamil serta mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi dan kesehatan ibu hamil dan janinnya.
Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa ibu hamil tetap sehat selama kehamilan dan meminimalkan risiko komplikasi kehamilan dan persalinan yang berbahaya.
Jika dokter kandungan Anda memberikan persetujuan, berikut adalah cara menghitung IMT ibu hamil:
Dilansir dari laman Kemkes, berdasarkan panduan yang dikeluarkan oleh Academi Press di Washington DC tahun 2009, rekomendasi peningkatan berat badan selama hamil ditentukan dari indeks massa tubuh (IMT) sebelum hamil. Berikut caranya:
Cara Menghitung IMT Ibu Hamil
● Hitung berat badan ibu hamil dalam kilogram (kg).
● Hitung tinggi badan ibu hamil dalam meter (m).
● Kuadratkan tinggi badan dengan cara mengalikan tinggi badan dengan tinggi badan. Misalnya, jika tinggi badan ibu hamil adalah 1,6 meter, maka tinggi badan dalam meter yang telah dikuadratkan menjadi (1,6 x 1,6) = 2,56.
● Hitung IMT dengan cara membagi berat badan ibu hamil dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter yang telah dikuadratkan. Misalnya, jika berat badan ibu hamil adalah 65 kg dan tinggi badan dalam meter yang telah dikuadratkan adalah 2,56, maka IMT ibu hamil adalah 65 / 2,56 = 25,39.
Kemkes menjelaskan terkait dengan IMT normal hingga obesitas, berikut rinciannya:
● IMT normal 18,5-24,9 kg/m
● IMT berlebih 25-29,9 kg/m
● IMT obesitas jika IMT>30 kg/m
Perlu diingat bahwa penilaian IMT pada ibu hamil memiliki kriteria yang berbeda dengan orang yang tidak hamil. Oleh karena itu, hasil perhitungan IMT ibu hamil perlu dinilai dan diinterpretasikan oleh dokter kandungan Anda.
IMT ibu hamil normal berapa?
IMT (Indeks Massa Tubuh) ibu hamil normal berkisar antara 18,5 hingga 24,9. Namun, perlu diingat bahwa perhitungan IMT pada ibu hamil memiliki beberapa pertimbangan khusus, sehingga hasil perhitungan harus dinilai dan diinterpretasikan oleh dokter kandungan.
Pada umumnya, selama kehamilan, seorang ibu akan mengalami peningkatan berat badan sebesar 11-16 kg, tergantung pada indeks massa tubuh awal sebelum hamil.
Jika IMT ibu hamil berada di bawah normal sebelum hamil, maka peningkatan berat badan yang direkomendasikan akan lebih besar, sedangkan jika berat badan sebelum hamil sudah tergolong tinggi, maka peningkatan berat badan yang direkomendasikan akan lebih kecil.
Penting bagi ibu hamil untuk memantau berat badannya secara teratur selama kehamilan, dan berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui apakah peningkatan berat badannya sesuai dengan kebutuhan perkembangan janin.
Jangan mencoba untuk menurunkan berat badan selama kehamilan tanpa rekomendasi dari dokter kandungan, karena dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Selain cara menghitung imt ibu hamil, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…