Takaran ASI Bayi Sesuai Usia, Jadwal dan Kebutuhan Berubah Seiring Waktu

| 08 Apr 2023 05:05
Takaran ASI Bayi Sesuai Usia, Jadwal dan Kebutuhan Berubah Seiring Waktu
Ilustrasi ibu memberikan ASI secara langsung (pexels)

ERA.id - Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi terbaik bayi, terutama yang masih berusia beberapa bulan. Ibu perlu memberikan ASI kepada anak secara baik dan tepat agar manfaatnya optimal.

Ada baiknya orang tua tahu takaran ASI bayi sesuai usia, terutama jika sedang tidak bisa menyusi secara langsung (direct breastfeeding). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan ibu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Setelah itu, berikan makanan pendamping ASI (MPASI) sampai anak berusia dua tahun.

Jadwal Pemberian ASI

Jadwal menyusui dan kebutuhan ASI bayi juga perlu diketahui. Hal tersebut akan berubah seiring berjalannya waktu atau sesuai jenjang usia.

Sebenarnya, tidak ada patokan khusus terkait waktu terbaik untuk menyusui sebab masing-masing bayi punya kebutuhan dan jadwalnya sendiri. Secara umum, bayi akan menangis saat ingin minum ASI. Namun, tidak semua tangisan berarti seperti itu.

Selama Anda terus menyusui, Anda akan mengetahui arti dari setiap tangisan bayi, apakah ingin susu atau karena sebab yang lain. Anda bisa menyesuaikan jadwal menyusui seperti hari biasanya dengan melihat tanda lapar si bayi. Anda tidak dianjurkan untuk memaksa bayi minum ASI jika memang sedang tidak mau atau sudah merasa cukup.

Menghitung Takaran ASI Bayi Sesuai Usia

Jika ASI Anda hanya keluar beberapa tetes pada masa awal setelah melahirkan, Anda tidak perlu panik. Bayi tidak butuh susu banyak saat masa awal kelahiran karena ukuran lambungnya juga sangat kecil.

Kebutuhan ASI meningkat seiring bertambahnya usia sebab ukuran lambung juga meningkat. Lambung yang semakin besar dibarengi dengan kebutuhan ASI yang meningkat, tetapi jeda antara waktu menyusu satu dengan waktu selanjutnya semakin panjang.

 Ilustrasi memerah ASI untuk bayi (freepik)

IDAI menyarankan ibu menyusui bayi secara langsung jika tidak ada kondisi atau kendala tertentu. Hal tersebut bisa menstimulasi produksi ASI. Selain itu, pemberian ASI secara lansung bisa memberikan rasa hangat dan nyaman pada bayi. Hal ini juga menjalin ikatan antara ibu dan anak.

Akan tetapi, seorang ibu terkadang punya kegiatan lain yang mengharuskannya berpisah sementara dengan bayi. Oleh sebab itu, ibu memilih untuk memerah dan menyimpan ASI untuk diberikan kepada buah hatinya ketika dia lapar. Dengan demikian, ASI bisa diberikan kepada bayi oleh orang lain, misalnya ayahnya, neneknya, tantenya, atau pengasuhnya.

Terkait hal tersebut, orang tua perlu tahu kebutuhan ASI bayi sesuai usia. Dengan demikian, Anda tidak berlebihan dalam memberikan ASI dan tidak pula kurang.

1. Bayi baru lahir

Kebutuhan ASI dari bayi yang baru lahir berubah-ubah dalam hitungan hari.

·         Bayi berusia 24 jam: 5—7 ml

·         Bayi berusia 3—5 hari: 22—27 ml

·         Bayi berusia 10—14 hari: 60—85 ml

Bayi yang baru lahir biasanya menyusu setiap 2—3 jam sekali atau 8—12 kali dalam 24 jam. Namun, Anda tetap bisa memberikan ASI jika bayi menunjukkan tanda ingin menyusu, seperti mengikuti arah sentuhan di dekat mulut (rooting), gelisah, memasukkan tangan ke mulut, dan menangis.

2. Bayi berusia 1—6 bulan

Bayi sangat bergantung kepada ASI hingga usinya 6 bulan. Ketika bayi berada di fase ini, ibu terkadang sudah harus kembali ke kantor untuk bekerja.

Oleh sebab itu, ibu perlu menyimpan stok ASI untuk diminum bayi saat Anda di tempat kerja. Agar kebutuhan ASI terpenuhi, ibu perlu menyiapkan ASI sesuai kebutuhan bayi.

·         Usia 1—2 bulan: 120—150 ml per menyusu (setiap 3—4 jam).

·         Usia 3—4 bulan: 120—180 ml per menyusu.

·         Usia 5—6 bulan: maksimal 240 ml per menyusu (setiap 4—5 jam)

Pada usia ini, rata-rata jadwal menyususi bayi bertambah 30 ml setiap bulan. Saat berusia 6 bulan, bayi harus mulai diberikan MPASI.

3. Bayi berusia 6—8 bulan

Frekuensi kebutuhan ASI menurun secara bertahap saat bayi berusia 6 bulan. Bayi bisa menyusu sebanyak 4—6 kali dalam sehari.

Dikutip Era.id dari Stanford Children’s Health, berikut ini adalah kebutuhan ASI bayi berusia 6—8 bulan.

·         Usia 6 bulan: sekitar 800 ml per hari.

·         Usia 7—8 bulan: 800-900 ml per hari.

Pada usia ini, bayi bisa menyusu dengan jumlah yang banyak saat menyusu secara langsung. Ibu bisa memberikan ASI sesuai kemauan dari si bayi.

4. Bayi berusia 9—12 bulan

Bayi sudah mulai terbiasa dengan MPASI saat berusia 9 hingga 12 bulan. Kebutuhan ASI juga mulai berkurang, tetapi tetap akan menyusu. Frekuensi dan jadwal menyusu masing-masing bayi bisa berbeda saat berusia 9—12 bulan. Namun, berikut adalah kisaran kebutuhannya.

·         Usia 9 bulan: sekitar 400—600 ml per hari.

·         Usia 10—12 bulan: sekitar 700—800 ml per hari.

Ketika bayi telah berusia 12 bulan, frekuensi menyusu mungkin akan turun menjadi 4 kali sehari. Jika masih lebih banyak dari itu juga tidak apa-apa sebab ada faktor lain yang memengaruhi jadwal menyusui bayi.

Rekomendasi