ERA.id - Seorang anak laki-laki saat lahir normalnya memiliki penis dengan ukuran panjang minimal 2,5 sentimeter. Ketika berumur 6 bulan, panjangnya minimal 3 sentimeter dan ukurannya akan terus bertambah sesuai umur. Dalam dunia kedokteran sendiri sudah sudah ditetapkan tabel ukuran penis yang normal. Seorang dikatakan memiliki mikropenis jika memiliki ukuran kurang dari nilai baku (standar) atau jika ukurannya kurang dari 2,5 SD (nilai baku statistik). Sebenarnya, apa itu mikropenis?
Apa Itu Mikropenis?
Mikropenis merupakan penis yang berbentuk normal, tetapi kecil dan tidak diikuti kelainan lainnya. Jika anaknya gemuk, penis yang normal akan terlihat kecil sebab tertutup oleh lipatan lemak. Semakin gemuk seorang anak, semakin tebal lipatan lemak maka ukuran penis akan terlihat semakin kecil. Penis yang dikhawatirkan orangtua pada umumnya berkaitan dengan ukuran panjangnya saja. Padahal sebenarnya, selain dimensi panjang, diameter penis juga perlu menjadi perhatian.
Penyebab Mikropenis
Beberapa penyebab mikropenis, antara lain dikarenakan beberapa hal berikut:
- insensitivitas androgen,
- kekurangan enzim 5 reduktase,
- kelainan susunan saraf pusat (hypogonadotropic hypogonadism),
- kelainan hormon,
- kelainan kromosom sindrom-sindrom tertentu yang berkaitan dengan kelainan bawaan, sampai penyebab yang tidak diketahui (idiopatik).
Komplikasi mikropenis terbagi atas komplikasi medis dan psikologis. Komplikasi medis dapat berupa masalah hormon, tergantung dari penyebab kelainan endokrinnya ataupun dari efek pengobatan hormon yang berlebihan (apabila diobati oleh pihak yang tidak memiliki kompeten). Adapun komplikasi psikologis bersifat variatif, mulai yang paling ringan, yaitu gangguan male sexual role, hingga berlanjut ke dewasa seperti penolakan untuk melakukan hubungan seksual.
Terapi atau Pengobatan Mikropenis
Mikropenis tentunya dapat diobati dan memang harus diobati. Jika mikropenis tidak diikuti kelainan bawaan lain (mikropenis murni), terapinya sangat sederhana, yaitu dengan menyuntikkan obat hormon testosteron sebanyak empat kali tiap 3-4 minggu. Tidak dianjurkan lebih lama dari itu dan tidak dianjurkan mengonsumsi obat-obatan minum sebab menimbulkan efek samping yang lebih banyak. Dengan dosis yang tepat, ukuran penis akan bertambah. Jika pengobatan tidak membuahkan hasil, perlu dicari penyebabnya.
Sedangkan ada satu jenis mikropenis yang dapat diobati dengan salep krim dehidrotestosteron, yaitu anak yang kekurangan enzim 5 reduktase. Jenis kelainan ini bersifat khusus sebab disertai kelainan bentuk penis (hipospadia) dan harus dibuktikan dengan pemeriksaan uji hormonal yang lengkap dan spesifik.
Demikianlah ulasan mengenai apa itu mikropenis beserta penyebab dan cara mengobatinya. Agar lebih aman, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…