Mengenal Apa Itu Apatis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

| 23 Oct 2023 23:05
Mengenal Apa Itu Apatis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi sikap apatis (pexels)

ERA.id - Dalam kehidupan sosial kadang kita mendengar orang menyebut pihak lain sebagai orang yang apatis. Sebenarnya, apa itu apatis?

Secara sederhana apatis adalah sifat manusia berupa sikap acuh tak acuh atau tidak peduli. Namun, tahukah Anda bahwa hal tersebut bisa berkaitan dengan kesehatan? Untuk lebih memahaminya, simak penjelasan berikut.

Mengenal Apa Itu Apatis

Dikutip dari situs resmi RSJD Prov. Kep. Babel, apatis bisa menjadi salah satu tanda dari masalah kesehatan. Sebagai contoh, hal tersebut bisa dilihat pada pasien pengidap penyakit parkinson dan alzheimer sebab pasien tersebut jadi apatis kepada lingkungan sekitar akibat kondisi kesehatannya.

Sikap apatis adalah perasaan tidak peduli kepada orang lain yang ada di lingkungan sekitarnya. Ini adalah kondisi yang perlu ditangani agar tidak menyebabkan masalah yang lebih besar, misalnya terkait pergaulan atau hubungan sosialnya.

Apatis tidak hanya berkaitan dengan masalah kesehatan. Cukup banyak orang yang apatis meski tidak mengidap penyakit. Apatis bisa berpengaruh terhadap kehidupan sosialnya, pekerjaan, dan kemampuan untuk menjalani hidup jika dibiarkan terus. Apatis memiliki tanda-tanda tertentu, berikut adalah rinciannya.

  • Tak punya keinginan mempelajari inovasi baru, bertemu orang baru, atau mendapatkan pengalaman baru.
  • Tidak peduli dengan masalah yang sedang dihadapi orang lain.
  • Tidak tertarik mempertahankan hubungan atau menghabiskan waktu dengan orang lain.
  • Cenderung bergantung pada orang lain soal perencanaan atau pengerjaan sesuatu.
  • Sering kelelahan dan merasa kehabisan energi.
  • Rendahnya motivasi mencapai tujuan dan membuat perubahan dalam hidup.
  • Anhedonia, yaitu hilangnya gairah melakukan sesuatu yang menyenangkan.
  • Sulit menyelesaikan tanggung jawab, misalnya tugas dan pekerjaan.
  • Tidak dapat mengekspresikan emosi, baik senang atau sedih.
  • Tidak punya minat ikut dalam kegiatan sosial yang berisi banyak orang.
  • Sulit memecahkan masalah.

Penyebab dan Dampak Sikap Apatis

Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang memiliki sikap apatis. Berikut ini adalah rincannya.

1.    Depresi

Apatis adalah salah satu gejala dari depresi. Orang yang sedang depresi tiba-tiba tidak tertarik melakukan kegiatan apa pun, bahkan aktivitas yang dia sukai.

2.    Gangguan kecemasan atau anxiety disorder

Orang yang mengalami gangguan kecemasan akan apatis. Dia akan kehilangan berbagai ketertarikan terhadap kegiatan atau aktivitas, bahkan yang dia sukai. Orang tersebut bahkan kadang tidak tertarik melakukan interaksi dengan orang yang disayangi.

3.    Obsesi Compulsive Disoder (OCD)

Sikap apatis juga cenderung dimiliki oleh orang dengan OCD. Saat OCD kambuh, orang tersebut tidak tertarik pada kegiatan yang dia sukai.

4.    Demensia

Orang dengan demensia biasanya juga memiliki sifat apatis. Ini berkaitan dengan fakor usia dan perubahan pola perilaku, baik kognitif maupun gaya hidup sehari-hari .

Apatis bisa merugikan diri sendiri dan maupun orang lain di sekitarnya. Berikut ini adalah beberapa dampak yang bisa terjadi dari sikap apatis.

  • Kurangnya kontrol sosial karena sikap tidak perduli pada berbagai hal, termasuk norma sosial.
  • Sulit berkembang karena rendahnya kesadaran atau kepedulian kepada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitarnya.
  • Berpotensi individualistis sehingga memperkuat sikap tidak peduli pada sesama.
  • Berpotensi timbulkan masalah besar, seperti perselisihan atau perpecahan di masyarakat. Hal ini adalah bahaya laten yang bisa mengancam persatuan.
Jalan-jalan bersama teman (pexels)

Cara Mengatasi Sikap Apatis

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mereduksi dan mengatasi sikap apatis. Berikut ini adalah rinciannya.

  • Pertama dan paling penting adalah kemauan dan niat untuk berubah jadi lebih baik.
  • Dorong diri untuk keluar dan menghabiskan waktu bersama teman, bahkan meski aslinya malas.
  • Olahraga setiap hari, terutama outdoor.
  • Melakukan hal yang disukai atau hobi bersama orang lain, misalnya teman, keliarga, atau tetangga sekitar.
  • Ikut program terapi musik atau seni.
  • Berbagi tugas besar dengan rekan di lingkungan kerja.
  • Memberi diri hadiah setelah menyelesaikan tugas tertentu.
  • Tidur berkualitas.
  • Bergabung dengan kelompok pendukung bagi orang-orang bersikap apatis.

Itulah beberapa penjelasan terkait apa itu apatis. Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya, ikuti terus berita terbaru Era.id.

Rekomendasi