Mengenal Ciri-Ciri Keracunan Makanan, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

| 21 Dec 2022 12:03
Mengenal Ciri-Ciri Keracunan Makanan, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi mual karena keracunan makanan (freepik)

ERA.id - Penyebab keracunan makanan adalah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, racun, virus, atau parasit berbagaya. Kontaminasi bisa terjadi dalam berbagai kondisi, seperti proses pemasakan, proses pengiriman, atau bahkan sejak proses penanaman bahan makanan.

Penyebab keracunan makanan yang lain adalah konsumsi buah dan sayur yang kotor (tidak dicuci dengan bersih terlebih dahulu) serta tanaman beracun. Makanan beku yang tidak diolah dengan benar juga bisa menjadi penyebab keracunan makanan.

Ketika seseorang mengalami keracunan makanan, terdapat beberapa ciri yang perlu diketahui agar bisa segera ditangani dengan tepat. Dikutip Era dari halodoc, berikut adalah ciri keracunan makanan dan cara mengatasinya.

Ciri-Ciri Keracunan Makanan

1. Nyeri perut

Secara umum, nyeri perut terasa di sekitar batang tubuh atau di bawah tulang rusuk di atas panggul. Organisme berbahaya penyebab keracunan makanan bisa menghasilkan racun yang membuat lapisan lambung dan usus mengalami iritasi.

Hal tersebut bisa memicu peradangan perut sehingga muncul rasa nyeri. Selain nyeri, pengidap keracunan makanan bisa mengalami kram perut sebab otot perut berkontraksi dengan tujuan segera menyingkirkan organisme berbahaya dari usus.

2. Diare

Salah satu tanda bahwa seseorang mengalami diare adalah tinja encer saat buang air besar dalam kurun waktu 24 jam. Ini merupakan gejala yang umum terjadi saat keracunan makanan.

Diare terjadi karena terjadi peradangan. Akibatnya, kinerja usus tidak baik, yaitu dalah hal penyerapan kembali air dan cairan lain yang dikeluarkannya selama proses pencernaan.

Beberapa kondisi bisa terjadi ketika diare, seperti perut mulas, kembung, atau kram perut. Diare membuat pengidapnya kehilangan banyak cairan sehinga berisiko dehidrasi. Jadi, konsumsi air putih dalam jumlah cukup harus terus dilakukan.

3. Mual dan Muntah

Orang yang keracunan makanan biasanya merasa mual dan mengalami muntah. Penyebabnya adalah otot perut dan diafragma mengalami kontraksi dengan kuat sehingga memaksa tubuh—tanpa sadar—mengeluarkan isi perut melalui mulut. Sebenarnya, ini meruoakan mekanisme perlindungan tubuh yang aktif saat tubuh mencoba menyingkirkan racun atau organisme berbagaya yang terdeteksi.

4. Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi. Saat keracunan makanan, sakit kepala bisa terjadi karena keracunan makanan bisa menyebabkan seseorang dehidrasi dan merasa lelah. Hal tersebut bisa memicu sakit kepala.

5. Demam

 Ilustrasi orang demam (freepik)

Demam merupakan mekanisme tubuh yang menjadi bagian dari pertahanan alami terhadap infeksi. Pirogen—zat penghasil demam—dilepaskan baik oleh sistem kekebalan atau bakteri yang sudah masuk ke tubuh melalui makanan yang terkontaminasi.

6. Kelelahan

Gejala ini akibat terjadi pelepasan zat kimia yang disebut sitokin. Selain itu, kelelahan merupakan gejala sakit yang menyampaikan sinyak kepada otak untuk mengistirahatkan tubuh.

Cara Mengatasi Keracunan Makanan dan Mencegahnya

Salah satu cara paling sederhana untuk mencegah keracunan makanan adalah memperhatikan kebersihan pribadi dan makanan dengan baik. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan dapur, kebersihan alat masak dan alat makan, teratur mencuci tangan, mengolah dan memasak bahan makanan dengan benar dan sehat.

Secara umum, keracunan makanan tidak serius dan bisa sembuh secara alami dalam beberapa hari. Ketika Anda memiliki ciri-ciri keracunan makanan, beristirahatlah dan cukupi kebutuhan air harian Anda. Selain itu, proses penyembuhan akan terbantu dengan mengonsumsi antibiotik.

Perlu dicatat, ciri-ciri keracunan makanan bisa mengindikasikan kasus ringan dan kasus serius. Jika Anda merasa kasus yang dialami parah, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Rekomendasi