ERA.id - Hubungan intim atau hubungan seksual merupakan suatu kebutuhan dasar manusia secara biologis. Hubungan intim yang ideal dapat dibahas dari sisi kesehatan dan kualitas. Salah satu sisi kualitas yang sering menjadi pembahasan yaitu durasi berhubungan intim yang ideal. Durasi yang ideal mampu menciptakan kepuasan yang setara bagi laki-laki dan perempuan.
Kepuasan seksual seringkali diukur dari lamanya durasi berhubungan intim. Kebanyakan orang cenderung berpikiran dan menginginkan hubungan intim yang baik dan memuaskan adalah hubungan intim dengan durasi yang lama.
Durasi Berhubungan Intim yang Ideal
Sebenarnya tidak ada aturan resmi mengenai lama aktivitas bercinta atau hubungan intim harus berlangsung. Menurut riset dalam jurnal Reproductive Medicine And Biology (2010), rata-rata hubungan intim pasangan di Jepang berlangsung sekitar 10-15 menit sejak penetrasi hingga ejakulasi.
Penelitian di Kanada dan Amerika menyatakan bahwa lama hubungan intim terbagi menjadi beberapa atensi, yaitu ‘cukup’ adalah antara 3-7 menit, ‘diinginkan’ antara 7-13 menit, ‘terlalu lama’ pada waktu antara 10-30 menit dan dianggap ‘terlalu singkat’ bila hanya memakan waktu antara 1-2 menit.
Sementara itu, penelitian multinasional di Turki, Belanda, Amerika Serikat, Inggris, dan Spanyol menyatakan bahwa rata-rata lama normal hubungan intim (penetrasi hingga ejakulasi) adalah 5,4 menit.
Estimasi durasi ini sudah termasuk foreplay dan afterplay pada sebagian pasangan. Namun tidak sedikit yang memerlukan durasi lebih lama untuk foreplay dan afterplay, misalnya hingga 30 menit atau bahkan 1 jam. Semua rentang waktu tersebut sebenarnya sah saja dilakukan selagi keduanya berkomitmen sama untuk mencapai kepuasan dan kenyamanan saat berhubungan intim.
Adapun salah seorang Seksolog terkemuka di tanah air, Dokter Boyke mengatakan bahwa waktu yang normal saat penetrasi adalah sekitar 5-10 menit saja. Jika lebih dari waktu tersebut maka dapat dapat membuat vagina pasangan menjadi lecet.
Seperti yang kita ketahui, saat melakukan hubungan seksual dan melakukan penetrasi, vagina memang menghasilkan cairan yang berfungsi sebagai pelumas. Namun, jika penetrasi dilakukan terlalu lama, maka cairan tersebut akan mengering sehingga menimbulkan lecet pada vagina.
Terlalu lama pada foreplay juga dapat memberikan rasa bosan dan justru dapat meredakan titik hasrat ketika telah berada di titik yang tinggi.
Seksualitas dalam Keilmuan China
Menurut ilmu Yin Yang, laki-laki yang kuat pada seksualitasnya adalah jika mampu melakukan penetrasi dengan durasi semaksimal mungkin sedangkan perempuan yang kuat pada seksualitasnya adalah jika mampu melakukan orgasme berkali-kali dalam satu sesi penetrasi.
Durasi hubungan intim tidak menjadi satu-satunya hal dalam hubungan intim yang ideal. Selain itu, ada hal-hal lainnya yang tidak kalah penting. Mulai dari penampilan yang menarik sebagai daya tarik visual, aroma wewangian yang nyaman, afirmasi dan rayuan yang menyenangkan pendengaran, suasana hati yang tenang dan bahagia, serta cinta dan kasih sayang.
Hal-hal terakhir di atas dapat menjadi faktor pendukung terkait durasi sesuai dengan kenyamanan yang disepakati. Kesatuan tersebut menjadikan hubungan intim menjadi berkesan dan bermakna, itulah mengapa hubungan intim juga disebut sebagai aktivitas sakral karena mampu menjalin koneksi secara raga dan rasa.
Itulah penjelasan mengenai durasi berhubungan intim yang ideal. Pada intinya, bagi Anda yang menginginkan kepuasan dalam berhubungan intim dengan pasangan, sebaiknya lakukan aktivitas tersebut dalam keadaan hati yang senang, pikiran yang fresh, dan tidak stres.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…