Tim Editor
ERA.id - Mie instan, makanan praktis dan lezat, sering menjadi pilihan untuk sahur. Namun, benarkah mie instan baik untuk dikonsumsi saat sahur? Bagaimana efek makan mie saat sahur?
Melalui artikel ini akan dibahas terkait efek yang terjadi pada tubuh Anda ketika puasa dan sahur dengan mie instan, serta beberapa tips ketika harus sahur dengan mie instan.
Kandungan dalam Mie Instan
Mie instan memang lezat dan praktis dan menjadikannya pilihan favorit banyak orang. Namun, dibalik kelezatannya, mie instan menyimpan bahaya kesehatan yang perlu diwaspadai.
Dilansir dari laman AI Care, mie instan umumnya terbuat dari tepung terigu yang telah diproses, sehingga kandungan serat, vitamin, dan mineralnya berkurang. Meskipun mengandung protein dan karbohidrat, mie instan minim nutrisi lain yang penting bagi tubuh.
Kemudian dalam satu bungkus mie instan bisa mengandung 800-1.800 mg natrium, hampir memenuhi batas konsumsi harian yang direkomendasikan. Kelebihan natrium dapat meningkatkan risiko hipertensi, stroke, dan penyakit jantung.
Mie instan juga tinggi lemak jenuh, yang dapat meningkatkan kolesterol jahat dan risiko penyakit jantung.
Selain itu, banyak merek mie instan menggunakan MSG sebagai penyedap rasa dan TBHQ sebagai pengawet. Meskipun aman dalam batas wajar, konsumsi berlebihan MSG dapat memicu sakit kepala, gangguan pencernaan, dan reaksi alergi pada orang yang sensitif.
Efek Makan Mie saat Sahur
Konsumsi mi instan masyarakat Indonesia telah mencapai tingkat yang signifikan, khususnya saat sahur (sahur) di bulan Ramadan.
Kemudahan dalam menyiapkan makanan ringan ini menjadi alasan utama popularitasnya, sehingga banyak orang yang memilihnya.
Namun, ada beberapa konsekuensi yang perlu diperhatikan terkait konsumsi mi instan, terutama saat berpuasa. Pakar nutrisi menjelaskan bahwa mi instan terbuat dari tepung terigu, yang memungkinkan pencernaan lebih cepat.
Maka tidak heran, sahur dengan mie instan dapat menyebabkan rasa lapar lebih cepat setelah mengkonsumsinya. Energi tubuh menjadi tidak stabil dan bahkan hilang selama berpuasa.
Tak hanya itu, bahan pengawet yang umum digunakan dalam mie instan juga menjadi perhatian kesehatan yang signifikan. Penggunaan bahan pengawet ini berdampak negatif pada kesehatan tubuh jika dikonsumsi berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama.
Tips Sahur Sehat dengan Mie Instan
-
Pilih Varian Mie Instan yang Sehat
Ketika memilih mie instan, perhatikan label kandungan gizinya. Pilihlah varian mie yang rendah kandungan natrium (garam), lemak jenuh, MSG (monosodium glutamat), dan TBHQ (butylated hydroxytoluene).
Hal ini sangat penting, karena konsumsi berlebihan dari bahan-bahan di atas dapat berdampak buruk pada kesehatan.
-
Kurangi Penggunaan Bumbu Penyedap Instan
Bumbu penyedap instan yang umumnya terkandung dalam bungkus mie instan mengandung banyak garam, gula, dan bahan tambahan lainnya yang tidak sehat.
Untuk itu sebisa mungkin, kurangi penggunaannya atau bahkan hindari sepenuhnya. Gantilah dengan bumbu alami seperti bawang putih yang dihaluskan, merica, atau bumbu rempah lainnya untuk memberikan cita rasa yang lezat pada mie instan Anda.
-
Tambahkan Sayuran Segar
Untuk meningkatkan kandungan serat dan vitamin dalam sahur Anda, tambahkan sayuran segar ke dalam mie instan.
Pilihan sayuran seperti sawi hijau, bayam, wortel, atau brokoli dapat memberikan tambahan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh Anda.
Selain itu, Anda dapat menambahkan sayuran tersebut ke dalam air rebusan mie atau memasaknya terpisah dan mencampurkannya ke dalam mie instan sebelum disajikan.
-
Tambahkan Protein Rendah Lemak
Agar sahur lebih bergizi dan membuatnya lebih mengenyangkan, tambahkan protein rendah lemak seperti telur rebus atau telur dadar, daging ayam tanpa kulit, atau tahu ke dalam mie instan.
Selain efek makan mie saat sahur, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…
