ERA.id - Ada berbagai jenis diet yang bisa Anda dapatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan, contohnya diet rendah garam untuk hipertensi, diet mayo, sampai diet tinggi serat. Namun pernahkah Anda mendengar diet tradisional Jepang? Pola diet ini ternyata memberikan manfaat kesehatan yang cukup banyak, salah satunya menurunkan berat badan. Bagi Anda yang mau mengetahui bagaimana menjalani diet tradisional Jepang ini, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Apa itu diet tradisional Jepang?
Diet tradisional Jepang merupakan jenis diet yang menitikfokuskan pada menu makanan dengan bahan dasar ikan, seafood, sayur, dan juga buah-buahan. Dalam diet ini, seseorang dianjurkan mengurangi konsumsi protein hewani lain, gula, dan lemak.
Jenis diet ini juga tidak menyarankan pengonsumsian bumbu-bumbu tambahan, seperti penyedap, garam, atau saus. Dalam konsep dasarnya, menu dalam diet ini mengutamakan cita rasa alami yang terkandung dalam bahan-bahan makanan yang tersedia.
Seseorang yang menjalani diet tradisional Jepang disarankan mengonsumsi bahan-bahan seperti ikan, kacang-kacangan, seafood, tahu, rumput laut, serta sayur dan buah yang masih segar. Sebagai pendamping menu utama, Anda masih diizinkan untuk mengonsumsi nasi atau mi.
Dalam diet Jepang ini, Anda juga masih diperbolehkan mengonsumsi daging dan produk olahan hewan lainnya. Namun, umumnya tidak menjadi menu utama.
Sebagai contoh, makanan seperti telur atau daging merah, yang hanya disajikan sebagai makanan pendamping.
Cara Menjalani Diet Tradisional Jepang
Seperti makanan yang mungkin pernah dijumpai di restoran-restoran Jepang, diet ini umumnya terdiri dari makanan pokok yang dilengkapi dengan sup, lauk, dan menu pendamping atau sampingan.
Komposisi diet ala Jepang antara lain:
- Makanan pokok: nasi, mi, udon, atau soba.
- Lauk: ikan, seafood, tahu, atau tempe. Dapat Anda lengkapi dengan sedikit produk hewan lainnya, misalnya telur atau daging merah.
- Sup: dapat terdiri dari tahu, rumput laut, seafood, sayuran, dan kuah kaldu.
- Menu sampingan: sayuran mentah, rebus, tumis, atau kukus. Bisa juga berupa buah-buahan.
Sepintas, menu di atas mungkin terlihat seperti menu makanan sehari-hari saat Anda sedang tidak diet. Namun, hal yang menjadi pembeda adalah cita rasanya.
Diet tradisional Jepang tidak merekomendasikan bumbu-bumbu penyedap, seperti garam, gula, vetsin, kecap, ataupun sambal. Hal ini dilakukan agar cita rasa asli dari bahan-bahan masakan dalam diet ini tidak hilang, yang disebut oleh orang Jepang dengan umami.
Manfaat Diet Tradisional Jepang
Di bawah ini adalah berbagai manfaat yang bisa Anda peroleh dari diet tradisional Jepang:
Mengandung nutrisi dan senyawa yang bermanfaat
Sebuah studi dari Tohoku University School of Public Health, Jepang, menjelaskan, Seseorang dapat memperoleh beragam nutrisi dan senyawa yang baik untuk kesehatan tubuh, misalnya magnesium, serat, kalsium, kalium, zat besi, serta vitamin A, C, dan E.
Selain itu, teh hijau dalam diet Jepang ini juga menjadi sumber antioksidan yang tinggi, sehingga tubuh Anda dapat terlindungi dari berbagai penyakit dan sel-sel yang rusak.
Baik untuk sistem pencernaan
Kandungan serat yang tinggi dalam diet ini dapat membantu melancarkan pencernaan Anda, sehingga Anda terhindar dari risiko sembelit atau susah BAB.
Selain itu, dengan mengonsumsi banyak sayur dan buah yang kaya dengan kandungan probiotik, Anda juga bisa mencegah terjadinya diare, perut kembung, serta gas berlebih.
Mencegah penyakit kronis
Dengan melakukan diet tradisional Jepang, Anda juga lebih terhindar dari risiko terjadinya diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Hal ini dinyatakan dalam sebuah studi yang ada di Journal of Atherosclerosis and Thrombosis. Dalam penelitian tersebut, selama 6 minggu 33 orang menjalani diet ini.
Dari sejumlah orang tersebut, sebanyak 91% mengalami penurunan berat badan, kadar kolesterol jahat, dan faktor-faktor risiko diabetes yang ada di dalam tubuhnya.
Menjaga berat badan sehat
Porsi dalam diet ini terhitung kecil dan juga mengandung sedikit gula dan lemak. Oleh karena itu, asupan kalori ke dalam tubuh Anda pun dapat berkurang.
Diet tradisional orang Jepang ini juga mengajarkan bahwa Anda sebaiknya cukup merasa 80% kenyang saat makan. Dengan kebiasaan ini, Anda dapat melakukan kontrol berat badan dengan baik.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…