ERA.id - Apakah Anda pernah melihat bayi tiba-tiba merentangkan tangan dan kakinya ke atas lalu menariknya kembali seperti terkejut? Bisa jadi gerakan tersebut merupakan refleks moro. Bagi yang masih penasaran, mari mengenal refleks moro pada bayi lebih lanjut.
Refleks moro adalah sebuah respon alami yang tidak disadari dimiliki bayi sejak lahir. Menariknya, refleks ini membantu bayi beradaptasi dengan lingkungan barunya di luar rahim.
Mengenal Refleks Moro pada Bayi
Dilansir dari laman AI Care, refleks Moro atau refleks kejut adalah respons alami bayi terhadap suara keras, gerakan tiba-tiba, atau cahaya terang.
Saat terkejut, bayi biasanya akan menjulurkan tangan dan kaki, menarik kepala ke belakang, menangis, dan kemudian menarik kembali anggota tubuhnya.
Refleks Moro biasanya muncul pada bayi yang berusia 12 minggu dan menghilang sekitar 6 bulan saat otak bayi berkembang dan mampu mengontrol gerakan dengan lebih baik.
Bayi yang mengalami Refleks Moro biasanya akan merentangkan lengan dan kaki. Gerakan ini membuat bayi akan membuka lebar lengan dan kaki seperti terkejut.
Selain itu, bagi yang mengalami refleks Moro juga akan menarik Kepala ke Belakang, sehingga kepala mereka akan tertarik ke belakang secara bersamaan.
Namun bagi akan kembali menarik setelah beberapa detik mengalami refleks moro. Biasanya bayi juga akan menangis sebagai respons terhadap kejutan tersebut.
Kapan Refleks Moro Bermasalah?
Meskipun refleks Moro umumnya tidak berbahaya, namun jika refleks ini tidak muncul atau tidak normal bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, seperti:
- Kerusakan otak atau sumsum tulang belakang: Dapat terjadi jika kedua lengan dan kaki tidak menunjukkan refleks saat mendengar suara keras atau gerakan tiba-tiba.
- Cedera saraf: Jika refleks hanya muncul di satu sisi tubuh.
- Infeksi
- Kelemahan otot
- Kerusakan saraf tepi
- Cedera saat persalinan
- Kelumpuhan otak spastik
Tips Menenangkan Bayi Saat Refleks Moro Muncul
- Sebelum menenangkan bayi, yang paling penting adalah menenangkan diri Anda, karena bayi dapat merasakan kecemasan Anda.
- Angkat dan peluk bayi dengan erat karena sentuhan dan kehangatan Anda dapat membantu menenangkan bayi.
- Gendong bayi Anda karena dapat membantu menenangkan mereka.
- Buat suara yang menenangkan. Cobalah untuk nyanyikan lagu ninnabobo, gumamkan kata-kata lembut, atau doa-doa pada bayi Anda
- Mandikan bayi dengan air hangat karena dapat membantu merilekskan otot bayi.
- Berikan ASI atau susu formula karena dapat membantu menenangkan dan menghibur mereka.
Kapan Harus Membawa Bayi ke Dokter?
Meskipun refleks Moro pada bayi Anda adalah hal yang normal, namun perhatikan beberapa tanda berikut yang mungkin menunjukkan adanya masalah kesehatan:
- Refleks Moro tidak muncul: Hal ini bisa terjadi karena kerusakan otak, sumsum tulang belakang, atau saraf.
- Refleks Moro hanya muncul pada satu sisi tubuh: Ini bisa menandakan masalah pada saraf atau otot di sisi tersebut.
- Refleks Moro tidak hilang setelah usia 6 bulan: Hal ini bisa menandakan keterlambatan perkembangan atau masalah neurologis.
Namun jika Anda merasa khawatir dengan refleks Moro bayi Anda, konsultasikan dengan dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut karena tulisan ini bukan merupakan rekomendasi medis.
Selain mengenal refleks moro pada bayi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…