ERA.id - Masing-masing orang mempunyai detak jantung normal yang berbeda-beda. Pada umumnya, seiring bertambahnya usia, detak jantung normal seseorang akan berubah. Detak jantung normal bayi yang baru lahir berbeda dengan orang yang sudah berusia 40 tahun ke atas. Lantas bagaimana detak jantung normal berdasarkan usia? Simak ulasannya di bawah ini.
Mengutip situs resmi Healthline, salah satu manfaat utama mengetahui detak jantung normal yaitu sebagai bentuk antisipasi berbagai jenis penyakit jantung. Sebab, detak jantung yang tidak normal, misalnya terlalu lambat atau cepat, akan menjadi indikasi penyakit jantung atau kondisi medis yang lain, seperti aritmia. Aritmia adalah gangguan pada detak atau irama jantung yang diketahui dengan gejala detak jantung tidak teratur.
Pada sisi lain, emosi juga turut mempengaruhi detak jantung. Contohnya, saat seseorang sedang bersemangat atau takut, maka detak jantungnya akan meningkat. Hal yang terpenting adalah menjaga agar tubuh tetap bugar dan menurunkan detak jantung, dengan cara membuat otot jantung bekerja lebih efektif dan efisien.
Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia
Tentunya menjadi hal yang penting bagi kita untuk mengidentifikasi apakah detak jantung kita berada dalam kisaran normal. Perlu diketahui, saat seseorang melewati masa kanak-kanak menuju masa remaja, detak jantung menjadi semakin lambat.
Detak jantung istirahat normal bagi orang dewasa, termasuk orang dewasa yang lebih tua, yaitu antara 50 dan 100 denyut per menit (bpm). Sedangkan, atlet yang sangat terlatih mungkin mempunyai detak jantung istirahat di bawah 60 bpm, terkadang mencapai 40 bpm.
Denyut jantung yang baik berbeda untuk setiap orangnya, tergantung pada usia dan jenis pekerjaan fisik yang dijalani. Nah, di bawah ini adalah perkiraan detak jantung rentang usia (detak per menit atau bpm):
- Baru lahir: 100-160 bpm.
- 0-5 bulan: 90-150 bpm.
- 6-12 bulan: 80-140 bpm.
- 1-3 tahun: 80-130 bpm.
- 3-4 tahun: 80-120 bpm.
- 6-10 tahun: 70-110 bpm.
- 11-14 tahun: 60-105 bpm.
- 15 tahun ke atas: 60 - 100 bpm.
Namun, harus Anda ketahui, detak jantung yang lebih rendah dari 60 per menit tidak selalu berarti abnormal. Seorang atlet atau seseorang yang menjalani aktivitas fisik sedang hingga berat, detak jantung bisa jadi antara 40 dan 60 per menit.
Cara Mengukur Detak Jantung
Pada dasarnya, mengukur detak jantung semudah memeriksa denyut nadi. Anda dapat menemukan denyut nadi di pergelangan tangan atau leher. Cobalah ukur denyut nadi radial, yang dirasakan pada bagian lateral pergelangan tangan, tepat di bawah sisi ibu jari tangan.
Sedangkan untuk mengukur detak jantung, Anda bisa menekan perlahan ujung telunjuk dan jari tengah di atas pembuluh darah di daerah pergelangan tangan. Pastikan untuk tidak menggunakan ibu jari, karena ibu jari mempunyai denyut nadinya sendiri dan dapat mengakibatkan Anda salah hitung. Hitung detak yang dirasakan selama satu menit penuh.
Anda juga dapat menghitung detak jantung selama 30 detik dan mengalikannya dengan dua, atau menghitung selama 10 detik dan mengalikannya dengan enam. Sebagai alternatif, Anda dapat memanfaatkan monitor detak jantung, yang menentukan detak jantung secara otomatis. Anda dapat memprogramnya untuk memahami saat Anda berada di atas atau di bawah rentang target detak jantung.
Cara Menjaga Detak Jantung Normal
Detak jantung yang sehat sangat penting untuk melindungi kesehatan jantung. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melindungi kesehatan jantung, antara lain:
- Hindari tembakau atau kebiasaan merokok.
- Turunkan berat badan berlebih.
- Kelola stres dengan baik.
Demikianlah cara mengetahui detak jantung normal berdasarkan usia dan cara menjaga detak jantung normal. Semoga bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…