ERA.id - Operasi sering menjadi momok bagi sebagian orang. Padahal cara tersebut merupakan prosedur medis yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi kesehatan pasien. Agar semuanya berjalan lancar, maka perlu sebuah persiapan sebelum operasi.
Artikel ini akan mengulas beberapa aspek penting dalam mempersiapkan diri sebelum menjalani operasi. Dengan melakukan semua persiapan, diharapkan operasi dapat berjalan lancar dan pemulihan cepat. Mulai dari sekarang, jangan takut operasi!
Apa Saja Persiapan Sebelum Operasi?
Dilansir dari Stanford Health Care, persiapan untuk operasi tergantung pada diagnosis Anda. Dokter biasanya akan mendiskusikan dengan Anda bagaimana mempersiapkan operasi.
Namun, jika Anda akan menjalani anestesi umum, Anda mungkin diminta untuk melakukan hal berikut:
- Puasa: berhenti minum dan makan selama jangka waktu tertentu sebelum operasi.
- Mandi dan bersih-bersih: mandi atau membersihkan diri, dan mungkin mencukur area yang akan dioperasi.
- Pemeriksaan: menjalani berbagai tes darah, rontgen, elektrokardiogram, atau prosedur lain yang diperlukan untuk operasi.
- Enema: terkadang pasien mungkin diminta untuk melakukan enema pada malam sebelum operasi, untuk mengosongkan usus. Bagian ini silahkan konfirmasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu.
- Hindari kosmetik dengan tidak memakai riasan pada hari operasi.
- Hindari cat kuku dan tidak memakai cat kuku.
- Hindari memakai lensa kontak.
- Tinggalkan barang berharga seperti perhiasan di rumah.
- Informasikan gigi palsu dengan cara beri tahu staf medis tentang gigi palsu atau alat prostetik lainnya yang mungkin Anda pakai.
Selain itu, untuk menunjang kenyamanan dan efisiensi, pasien biasanya disarankan untuk membawa:
- Baju longgar untuk dipakai.
- Nomor kartu Jaminan Sosial (BPJS).
- Informasi asuransi.
- Kartu Medicare atau Medicaid jika ada.
Sebelum operasi kita harus makan apa?
Pada beberapa kasus, dokter akan merekomendasikan pasien untuk melakukan puasa sebelum operasi.
Dilansir dari Very Well Health, puasa sebelum operasi dapat membantu mencegah komplikasi, termasuk mual, muntah, dan aspirasi atau tersedak makanan atau cairan yang ada di perut Anda. Aspirasi sendiri dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang serius.
Namun beberapa hari sebelum puasa pra-operasi Anda, pastikan konsumsi protein tanpa lemak dan tetap terhidrasi. Jika diperlukan lakukan pembersihan usus besar sebelum prosedur dan ikuti instruksi dokter bedah untuk puasa. Perlu diketahui, makan atau minum terlalu dekat dengan operasi akan membatalkan pembersihan usus besar.
Selain itu, hindari makanan berlemak, digoreng, atau kaya protein setidaknya selama delapan jam sebelum operasi. Sebaliknya, konsumsi makanan ringan hingga enam jam sebelum operasi. Ini termasuk sup, salad, roti panggang, kerupuk, atau semangkuk sereal. Cairan bening biasanya diizinkan hingga dua jam sebelum operasi.
Jika Anda menderita diabetes, tanyakan kepada dokter bedah Anda tentang cara mengatasi gula darah rendah saat puasa. Cairan bening mungkin diizinkan hingga dua jam sebelum operasi. Penting, jika Anda menggunakan obat harian apapun, mintalah panduan dari tim perawatan kesehatan Anda.
Tujuan berpuasa sebelum operasi sendiri adalah mengurangi resiko aspirasi. Hal tersebut lantaran relaksasi otot tubuh yang terjadi di bawah anestesi dapat meningkatkan risiko regurgitasi makanan dan potensi aspirasi.
Dengan demikian, puasa tetap diperlukan untuk mencoba mengurangi risiko aspirasi sebisa mungkin. Selain itu, mematuhi segala panduan dari dokter juga mempermudah proses anestesi dan jalannya operasi.
Selain persiapan sebelum operasi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…