ERA.id - Baru-baru ini, Denny Sumargo menceritakan kondisi janin dalam kandungan istrinya, Olivia Allan di usia 35 minggu. Diperkirakan, Olivia akan lahir pada pertengahan Juli 2024.
Seiring janinnya makin membesar, pria kerap disapa Densu ini mengatakan Olivia sulit untuk beraktifitas normal. Ia mengungkapkan posisi janin istrinya tidak bisa diam bahkan terkadang sungsang.
Ada kalanya posisi janin masih terus memutar di dalam perut istrinya. Jika kondisi janin terus sungsang, sang istri dipastikan harus menjalani persalinan secara caesar.
"Suka muter-muter, kadang-kadang kepalanya ke bawah kadang naik ke atas kayak sungsang gitu. Karena kalau sungsang mesti caesar kan. Jadi masih nanti dilihat, cuma kita udah prepare," jelas Denny Sumargo, dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi.
Umumnya, posisi janin dalam kandungan ibu akan terus bergerak. Mendekati persalinan, pergerakan itu akan membawa kepala bayi di bawah atau di dekat jalan lahir.
Namun sebaliknya, posisi bayi sungsang adalah kondisi ketika kepala bayi tidak kunjung berada di bawah, bahkan tetap berada di atas saat usia kehamilan sudah lebih dari 36 minggu.
Adapun tanda posisi bayi sungsang yang kerap dirasakan oleh ibu, seperti sesak napas dan munculnya tendangan di perut bagian bawah atau kandung kemih. Terdapat tiga jenis posisi bayi sungsang, yaitu frank breech, complete breech, dan footling breech.
1. Complete Breech
Posisi bayi sungsang sempurna atau complete breech adalah kondisi ketika bokong bayi berada di posisi terbawah dekat dengan mulut rahim dan kedua lututnya menekuk sempurna layaknya orang bersila.
2. Frank Breech
Posisi bayi sungsang dengan posisi bokong bayi mengarah ke bawah atau jalan lahir, dengan kedua kakinya menjulur lurus ke atas di depan tubuhnya dan berada di dekat kepala.
3. Footling Breech
Footling breech adalah kondisi di mana salah satu atau kedua kaki bayi berada di bawah bokong dan mengarah ke jalan lahir. Kondisi ini membuat kaki bayi akan keluar terlebih dahulu sebelum tubuhnya pada saat persalinan.
Bayi sungsang masih bisa dilahirkan secara normal. Tetapi, kondisi ini cukup sulit dan berisiko tinggi bagi ibu hamil. Sehingga, sebagian besar kasus bayi sungsang biasanya ditangani dengan persalinan caesar untuk mencegah cedera pada lengan atau kaki bayi dan masalah tali pusat.
Penyebab bayi sungsang seperti yang dialami Olivia Allan
Sebenarnya, penyebab bayi sungsang belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko posisi janin sungsang dalam kandungan, salah satunya adalah kelahiran prematur.
Selain prematuritas, beberapa kondisi kehamilan lainnya yang dapat meningkatkan risiko posisi bayi sungsang. Berikut penyebab bayi sungsang.
1. Kehamilan Kembar
Kehamilan kembar diketahui dapat meningkatkan risiko posisi bayi sungsang karena ruangan di dalam rahim yang sempit.
Hal ini dikarenakan kehadiran dua janin atau lebih dalam satu kandungan membuat janin-janin tersebut menjadi sulit bergerak dan mempersulit setiap janin untuk mendapatkan posisi yang tepat karena ruangan rahim sempit.
2. Volume air ketuban
Kondisi oligohidramnion (air ketuban yang terlalu sedikit) ataupun polihidramnion (air ketuban yang terlalu banyak) juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab posisi bayi sungsang.
Ketika kekurangan cairan ketuban, janin tidak dapat bergerak dengan leluasa di dalam rahim. Sementara itu, air ketuban yang jumlahnya terlalu banyak dapat membuat janin mudah bergerak atau berputar sehingga meningkatkan risiko posisi bayi sungsang.
3. Plasenta previa
Plasenta previa adalah kondisi ketika plasenta janin berada di bagian bawah rahim. Akibatnya, jalan lahir menjadi tertutup, bisa sebagian atau sepenuhnya. Hal ini bisa membuat kepala janin tidak bisa mengarah ke jalan lahir.
4. Komplikasi kehamilan
Risiko posisi bayi sungsang juga bisa meningkat apabila ibu hamil mengalami komplikasi atau kelainan selama kehamilan, misalnya fibroid rahim. Hal ini juga dapat menyebabkan ibu sulit melahirkan secara normal.