Rapid Test Antigen Bisa Digunakan Di Indonesia

| 30 Sep 2020 11:12
Rapid Test Antigen Bisa Digunakan Di Indonesia
Ilustrasi tes sweb COVID-19 (Dok. Humas Jabar)

ERA.id - Satgas Penanganan COVID-19 menilai Indonesia dimungkinkan bisa menggunakan rapid test antigen sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Rapid test ini dijelaskan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito bisa mengeluarkan hasil test COVID-19 dalam beberapa menit. 

"Tentunya alat ini bisa digunakan di Indonesia sesuai yang direkomendasikan WHO dan bisa menggantikan rapid test antibodi, dan fungsi screening yang dilakukan rapid test tersebut menjadi lebih efektif dan tidak menjadi beban untuk RT PCR sebagai standar penegakan diagnosa," ia menanggapi pertanyaan media dalam jumpa pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/9). 

Selain itu Satgas Penanganan COVID-19 tengah mengkaji sasaran prioritas vaksin yang disesuaikan dengan kelompok risiko penularan virus COVID-19. Termasuk elemen-elemen yang diperlukan dalam vaksinasi itu mulai dari supply, pembiayaan, serta mekanisme infrastruktur yang perlu disiapkan. 

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito meminta masyarakat bersabar menunggu  pemerintah mematangkan rencana vaksinasi untuk masyarakat. Ia memastikan pemerintah akan menyampaikan kepada masyarakat sebelum pelaksanaannya. 

"Nanti setelah rencana matang dan jelas, akan kami sampaikan kepada masyarakat rencana vaksinasi itu lebih detail. Dan tentunya itu disesuaikan dengan ketersediaan vaksin yang ada untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia," jelas Wiku masih menjawab pertanyaan media. 

Wiku juga menyayangkan adanya persepsi di masyarakat yang menyatakan kebal terhadap Covid-19. Ia kembali menekankan bahwa tidak ada masyarakat yang kebal terhadap COVID-19. Dan virus ini tidak mengenal strata sosial, ataupun jabatan seseorang. 

"Jangan sekali-kali kita berpikir karena rajin berolah raga atau berdiam diri di rumah, kita bisa kebal. Karena tertular itu bisa mudah terjadi dari siapapun yang kita temui," kata Wiku. 

Rekomendasi