Bikin Halu, Magic Mushroom Ternyata Baik untuk Obati Depresi

| 13 Nov 2020 16:50
Bikin Halu, Magic Mushroom Ternyata Baik untuk Obati Depresi
Ilustrasi: jamur. (Foto: Tania Malrechauffe)

ERA.id - Meski lebih dikenal sebagai zat halusinogen, magic mushroom ternyata punya khasiat tersendiri dalam pengobatan masalah mental.

Komponen terapeutik itu bernama psilocybin, dan ini merupakan komponen utama yang bertanggung jawab atas efek halusinogen dari magic mushroom.

Sayangnya, terapi mental menggunakan psilocybin ini baru bisa ditemui di beberapa daerah di luar negeri, salah satunya di Oregon, Amerika Serikat, di mana magic mushroom bersifat legal bila digunakan dalam pengawasan dokter.

Penggunaan magic mushroom secara klinis didasari oleh sebuah studi skala kecil terhadap 24 orang dewasa yang mengalami kondisi depresi berat. Dalam makalah yang dirilis di jurnal JAMA Psychiatry, disebutkan bahwa dua dosis psilocybin bisa mengurangi banyak gejala depresi.

"Kami menemukan, efek (dari psilocybin) 4 kali lebih kuat daripada yang dihasilkan oleh obat-obat antidepresan tradisional yang banyak ditemukan di pasaran," kata Alan Davis, asisten profesor psikiatri dan ilmu perilaku dari Fakultas Kedokteran Johns Hopkins University, seperti dilaporkan di CNN.

"Karena terapi depresi biasa berlangsung selama beberapa pekan bahkan beberapa bulan, dan menimbulkan dampak yang kurang diinginkan, hasil riset ini bisa menjadi sebuah terobosan, terutama bila ia berhasil menjalani uji klinis standar di masa depan."

Studi dari Johns Hopkins ini menjadi riset terkini yang mengeksplorasi khasiat komponen psilocybin dalam mengobati masalah mental. Beberapa penelitian lain bahkan telah memaparkan kegunaan komponen tersebut dalam menangani anoreksia, gangguan obsessive-compulsive disorder, dan kecanduan.

David Nutt, profesor dan direktur unit neuropsikofarmakologi di Imperial College London mengatakan bahwa penelitian di atas menunjukkan lebih banyak bukti mengenai "efek cepat dan kuat" dari komponen psilocybin. Sayangnya, dari sudut pandang ilmiah, para peserta penelitian tersebut sudah terlanjur mengetahui bahwa mereka akan menerima magic mushroom, sehingga penilaian mereka rentan diliputi bias personal.

Komponen psilocybin disebutkan bisa menciptakan halusinasi visual dan pendengaran, serta mengubah suasana kesadaran seseorang selama beberapa jam setelah ditelan.

Di Amerika Serikat, kepemilikan magic mushroom dianggap sebagai tindakan pidana karena di negara tersebut, tanaman ini diklasifikasikan sebagai obat-obatan terlarang. Di Oregon sendiri, produksi dan kepemilikan komponen psilocybin harus seturut ijin dari Otoritas Kesehatan Oregon, dan tak bisa didapatkan selain melalui fasilitas kesehatan berlisensi.

Rekomendasi