Cara Mudah Turunkan Berat Badan Pasca Melahirkan, Dijamin Aman Bagi Ibu Menyusui

| 05 May 2021 08:00
Cara Mudah Turunkan Berat Badan Pasca Melahirkan, Dijamin Aman Bagi Ibu Menyusui
Ilustrasi ibu pasca melahirkan (Unsplash/Jonathan Borba)

ERA.id - Kenaikan berat badan usai melahirkan memanglah suatu kondisi yang tidak bisa dihindari. Dalam upaya untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan juga tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, mengingat tubuh masih memerlukan banyak asupan nutrisi untuk produksi ASI bagi sang bayi. 

Nah, sekarang tak perlu khawatir lagi akan kenaikan berat badan yang drastis karena melahirkan, karena dr. Reni Effendi sudah memberikan tips diet sehat yang bisa dilakukan setiap ibu yang baru lahiran. Inilah beberapa tips diet usai melahirkan menurut istri dari dr. Richard Lee tersebut. 

1. Sarapan dengan menu yang sehat

Untuk mendapatkan tubuh yang langsing setelah lahiran yang pertama dilakukan adalah mengganti sarapan menjadi menu yang lebih sehat. Tak hanya itu, menurut dr. Reni selalu usahakan untuk sarapan setiap hari, untuk mencegah rasa lapar yang bisa mengakibatkan konsumsi makanan sekaligus banyak dalam satu waktu.

"Pastikan kalian mendapatkan sarapan di pagi hari, karena jika tidak sarapan akan merasakan lapar yang lebih dan pengen makannya pasti lebih banyak. Jadi saya sudah mengganti sarapan yang lebih sehat, yaitu mengonsumsi smoothies atau jus sayuran. Saya akan memblender sayur-sayuran dan buah-buahan, jadi tentunya lebih sehat dan bisa membuat tubuh lebih langsing," ujar dr. Reni Effendi, lewat tayangan channel YouTube dr. Richard Lee. 

pixabay.com

2. Kurangi mengonsumsi gula

Tips selanjutnya adalah mengurangi mengonsumsi gula setiap harinya. Usahakan untuk tidak menyantap makanan yang banyak mengandung gula karena mengonsumsi gula secara berlebihan akan semakin membuat tubuh mengalami kenaikkan berat badan. 

"Kurangi mengonsumi dan memakai gula dalam setiap makanan yang dikonsumsi. Jadi jika ingin merasakan manis, coba ganti dengan buah-buahan yang menghasilkan rasa manis alami. Tidak memakai gula lagi, karena gula tidak bagus untuk membuat tubuh kalian langsing," kata dr Reni.

Adapun makanan dengan kandungan gula tinggi yang harus dihindari adalah berbagai macam kue. Selain itu juga hindari minum minuman yang manis, seperti teh manis, boba, dan minuman dalam kemasan.

3. Berhenti ngemil

Meski sudah mengonsumsi makanan sehat dan sudah mengurangi porsi setiap waktu makan, berat badan tidak akan pernah turun jika masih ngemil setiap merasa lapar. Camilan yang sering dikonsumsi itu mengandung banyak kalori tinggi, sehingga malah akan membuat berat badan semakin naik. Jadi, untuk mendapatkan badan langsing usai melahirkan, yuk hindari ngemil makanan tak sehat.

"Walaupun makanan sudah sehat dan dikurangi porsinya, tapi kalau masih ngemil justru akan menggemukkan badan. Karena camilan itu ya kalorinya tinggi dan tidak menutrisi tubuh, serta tak memberikan efek yang baik untuk tubuh," lanjut dr. Reni Effendi.

4. Ganti nasi menjadi nasi merah

Lebih lanjut, dr. Reni juga menyampaikan untuk mengganti jenis nasi yang dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat bagi tubuh. Untuk mendapatkan tubuh yang langsing, usahakan untuk mengonsumsi nasi merah dibandingkan dengan nasi putih.

"Mengganti makan dengan mengonsumsi nasi merah. Jadi nasi putih diganti nasi merah. Terus porsinya lebih sedikit, jangan seperti makan nasi padang. Pilihlah makanan yang lebih sehat dan porsi lebih sedikit, sehingga jumlah kalori yang masuk lebih terjaga dan tidak terlalu tinggi," ucap dr. Reni Effendi.

5. Olahraga 

pixabay.com/ stocksnap

Mengganti pola makan yang sehat tidak cukup untuk menurunkan berat badan secara maksimal. Untuk mendapatkan tubuh yang langsing, lakukanlah olahraga secara rutin setiap harinya agar tubuh tetap bugar dan pastinya dapat menurunkan berat badan.

"Olahraga 15 sampai 20 menit sehari. Lakukan cardio seperti lari dan jogging, itu biasanya lebih cepat untuk menurunkan berat badan. Tambahkan juga lagi gerakan olahraga work out dengan melihat panduan-panduan yang ada di YouTube," lanjut dr. Reni Effendi.

Rekomendasi