ERA.id - Saat ini, ada beberapa obat antivirus yang digunakan untuk pengobatan Covid-19, salah satunya adalah obat favipiravir. Meski sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan obat favipiravir efektif mengobati Covid-19, tetapi obat favipiravir banyak diburu pasien positif Covid-19.
Banyaknya diburu oleh pasien positif Covid-19, obat favipiravir makin susah untuk didapatkan. Hal ini terungkap dari akun Instagram milik pengacara kondang Hotman Paris.
Ia mengatakan jika ada pasien positif Covid-19 yang mengeluh kepadanya karena tidak menemukan obat favipiravir. Namun, anak muda itu tidak menemukan obat favipiravir di apotek seluruh Jakarta. Padahal, obat itu telah direkomendasikan dokternya.
"Salam subuh dari kediaman Hotman Paris. Bapak Menteri Kesehatan Republik Indonesia, ada seorang anak muda yang positif corona oleh dokter diberi obat antivirus namanya favipiravir," ujar Hotman Paris, dikutip dari akun Instagram @hotmanparisofficial pada Rabu (7/7/2021).
"Itulah menurut resep dokter favipiravir 200mg. Akan tetapi, sudah seharian dicari di seluruh apotek di Jakarta obatnya tidak ada," lanjutnya.
Selain favipiravir, Bapak anak tiga itu mendapatkan keluhan juga dari pasien positif Covid-19 yang tak menemukan obat lainnya yang direkomendasikan oleh dokter.
"Dan banyak juga keluhan jenis-jenis obat lain pun yang terkait dengan pandemic juga susah dicari," ungkapnya.
Bahkan, pengacara usia 61 tahun itu sudah membongkar seluruh koleksi obatnya untuk diberikan kepada anak muda tersebut. Sayangnya, ia tak mempunyai obat favipiravir.
"Saya berusaha mencari dikoleksi obat saya untuk dikasi ke anak muda itu, tapi saya juga tidak punya. Ini semua saya bongkar dari subuh untuk saya kirim ke anak muda itu, tapi tidak ada," katanya.
Suami Agustianne Marbun ini melayangkan permintaan untuk Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin untuk melakukan audit. Selain itu, Hotman Paris juga memintanya untuk tidak hanya fokus membuat peraturan saja.
"Bapak Menteri Kesehatan tolong segera lakukan audit kepada pabrikannya maupun distributor. Tolong turunkan orang, nggak bisa lagi hanya sekedar peraturan," tegasnya.
"Cek di lapangan distributornya semua obat favipiravir, obat untuk antivirus sama sekali tidak ada di pasaran, di apotek sudah dicari seharian keluarganya," lanjutnya.