Benarkah Petai dan Jengkol Bisa Sebabkan Stroke?

| 16 Nov 2021 13:11
Benarkah Petai dan Jengkol Bisa Sebabkan Stroke?
Ilustrasi (Foto: Antara)

ERA.id - Beredar informasi di media sosial yang menyebut bahwa mengonsumsi petai dan jengkol bisa menyebabkan stroke.

Informasi itu dibagikan oleh akun Facebook Irwanto Iwan berupa sebuah video seorang wanita yang diklaim mengalami stroke karena mengkonsumsi petai dan jengkol. 

NARASI:

"Akibat pete dan jengkol di konsumsi ini

jadinya stroke usia 24 tahun..

Terjadi pada Wanita muda mengalami

stroke.."

Postingan tersebut disukai 128 kali, dikomentari 98 kali, dan disebarkan kembali sebanyak 915 kali.

Setelah ditelusuri, dilansir laman turnbackhoax.id, informasi tersebut merupakan hoaks berulang yang sudah beredar sejak bulan Mei lalu dan sudah dibahas oleh turnbackhoax.id.

Diketahui wanita tersebut tidak mengalami stroke melainkan gangguan saraf wajah bernama bell’s palsy yang disebabkan oleh kerusakan bagian saraf kranial ketujuh. 

Berdasarkan artikel dari Kompas.com, dr. Paryono, Sp.S(K) selaku Dokter spesialis saraf RSUP Dr Sarjito Sleman menjelaskan bahwa tidak adanya hubungan antara konsumsi petai dan jengkol dengan stroke, sedangkan petai sendiri dapat meningkatkan asam urat. 

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko stroke dikutip dari Kompas.com adalah:

1. Gaya hidup

2. Kelebihan berat badan atau obesitas

3. Gaya hidup pasif

4. Konsumsi alcohol

5. Penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain dan metamfetamin

6. Faktor risiko medis

7. Tekanan darah lebih tinggi dari 120/80 milimeter air raksa (mm Hg)

8. Merokok atau terpapar asap rokok orang lain

9. Kolesterol Tinggi

10. Diabetes

11. Apnea tidur obstruktif

12. Penyakit kardiovaskular, termasuk gagal jantung, kelainan jantung, infeksi jantung atau irama jantung yang tidak normal

13. Riwayat pribadi atau keluarga dari stroke, serangan jantung atau serangan iskemik sementara.

Melihat dari penjelasan tersebut, klaim bahwa mengonsumsi petai dan jengkol dapat menyebabkan penyakit stroke adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

Rekomendasi