Mengenal HAARP Milik AS yang Dikaitkan dengan Gempa Turki-Suriah

| 10 Feb 2023 16:04
Mengenal HAARP Milik AS yang Dikaitkan dengan Gempa Turki-Suriah
Program HAARP (UAF)

ERA.id - Gempa magnitudo 7,8 yang terjadi di Turki dan Suriah beberapa waktu lalu diikuti opini yang terbilang unik. Beberapa pihak mengaitkan bencana alam tersebut dengan teknologi HAARP. Tak heran jika kemudian cukup banyak yang ingin lebih mengenal HAARP milik AS ini.

Untuk diketahui, beberapa orang yang percaya terhadap teori konspirasi percaya bahwa terdapat alasan yang lebih mengerikan di balik gempa Turki-Suriah. Orang-orang tersebut berpendapat bahwa Amerika Serikat (AS) ada di balik gempa itu—melalui teknologi HAARP. Apakah hal ini bisa dipercaya?

Ilustrasi dampak gempa Turki (antaranews)

Mengenal HAARP Milik AS

Dikutip Era.id dari situs resminya, High-frequency Active Auroral Research Program (HAARP) adalah program penelitian ionosfer yang mendapatkan dana dari pemerintah AS, militer AS, dan Universitas Alaska. Program ini kerap dikaitkan dengan teori konspirasi jika terjadi bencana besar.

Sementara, HAARP dijelaskan sebagai progam yang didedikasikan untuk menganalisis ionosfer demi kemajuan teknologi dengan menggunakan pemancar frekuensi tinggi.

Pada 11 Agustus 2015, militer AS memindahkan fasilitas riset HAARP ke University of Alaska Fairbanks. Dengan demikian, program HAARP bisa berlanjut dengan mengeksplorasi fenomena ionosfer melalui riset kooperatif berbasis daratan dan persetujuan pengembangan.

HAARP disebut sebagai "transmiter bertenaga tinggi dan frekuensi tinggi yang paling mampu mempelajari ionosfer". Dalam program HAARP, terdapat dua instrumen riset kunci, yaitu The Ionospheric Research Instrument (IRI) dan seperangkat instrument ilmiah dan diagnostik yang canggih yang dapat digunakan untuk mengobservasi proses fisik yang terjadi di area tertentu.

IRI merupakan transmiter bertenaga tinggi yang beroperasi di rentang frekuensi tinggi. IRI dapat digunakan untuk—secara temporer—memicu area tertentu pada ionosfer untuk penelitian ilmiah.

Observasi yang dilakukan dengan kedua alat tersebut bisa membantu para ilmuwan memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai proses yang terus terjadi di bawah simulasi alami Matahari.

Kemunculan Petir saat Gempa Bumi

Orang yang percaya pada teori konspirasi mengeklaim HAARP memicu gempa bumi atau bencana alam yang lain, salah satunya adalah gempa Turki. Salah satu hal yang melatarbelakangi mereka memiliki kepercayaan tersebut adalah adanya petir saat terjadi gempa.

Salah satu pengguna media sosial Twitter mengeklaim, sambaran petir sebelum gempa bumi "selalu terjadi dalam operasi [HAARP]" dengan mengatakan gempa bumi "terlihat seperti operasi penghukuman oleh NATO atau AS."

Sementara, petir sebelum gempa sebenarnya adalah hal yang lumrah dan alamiah. Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, terdapat hubungan antara pegerakan tektonik dengan petir.

"Saat batuan kulit bumi mengalami/mendapat tekanan yang hebat dan sangat kuat, mendekati batas elastisitasnya, maka sebelum failure maka akan melepaskan gelombang elektromagnetik, dari sinilah awal cerita lightning during the earthquake, pencahayaan gempa. ‘seismoelectric effect’," tulis Daryono melalui akun Twitter-nya.

Daryono juga menjelaskan, fenomena serupa pernah terjadi juga di Indonesia, yaitu saat gempa bumi di lereng Gunung Semeru, Jawa Timur, pada 16 Februari 2014.

"Tak usah jauh-jauh ke Turki. Gempa Sumogawe di lereng utara Merbabu pada 16 Februari 2014 juga terdapat fenomena earthquake lightning," jelasnya.

Terkait keterkaitan HAARP dan gempa bumi, Daryono menegaskan bahwa hal tersebut adalah "angan-angan kosong". Itulah penjelasan mengenai HAARP milik AS dan hubungan petir dalam gempa bumi. 

Rekomendasi