ERA.id - Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat (AS), ditangkap di gedung pengadilan New York, tepat sebelum persidangan dimulai, Selasa, 4 April 2023. Kedatangannya ke tempat tersebut untuk menghadiri sidang dakwaan terkait kasus uang tutup mulut kepada aktris porno, Stormy Daniels.
Trump dituduh telah melakukan 34 tindak pidana pemalsuan catatan bisnis, termasuk penyuapan sebesar 130 ribu dolar AS terhadap Stormy Daniels pada 2016. Hal tersebut terjadi beberapa hari sebelum Trump terpilih sebagai presiden. Sebenarnya, bagaimanakah fakta Donald Trump ditahan?
Fakta Penahanan Donald Trump di New York
Dijelaskan bahwa uang 130 ribu dolar AS kepada Daniels diberikan sebagai uang tutup mulut terkait dugaan perselingkuhan yang dilakukan Daniels dengan Trump. Mantan pengacara Trump, Michael Cohen, telah mengakui bahwa dialah yang mengatur pembayaran uang tersebut.
Cohen sudah menjalani hukuman usai mengaku bersalah pada 2018 mengenai kasus penghindaran pajak dan pelanggaran dana kampanye terkait pembayaran suap terhadap Daniels.
Trump di gedung pengadilan tersebut dikawal oleh agen Dinas Rahasia dan tidak diborgol. Namun, dia sebenarnya telah ditangkap dan ditahan sebab seseorang dianggap ditangkap dan ditahan saat sidik jarinya diambil dan diproses, dikutip Era.id dari BBC dan AP.
Usai dakwaan dibacakan oleh panitera, Hakim Juan Merchan meminta Trump menyampaikan pembelaannya.
"Tidak bersalah," jawab Trump, seperti dilansir CBS News.
Mantan presiden AS ini membantah telah berhubungan seksual dengan Daniels. Tak hanya itu, dia juga menuduh jaksa wilayah Manhattan, Alvin Bragg, mengincarnya karena menjadi lawan politik.
Awal dari kasus Trump dengan 34 dakwaan ini terjadi pada 2018 di bawah pendahulu Bragg, Cyrus Vance Jr. Pada mulanya, investigasi terhadap Trump fokus pada penyuapan terhadap Daniels. Namun, setelah itu berkembang menjadi penyelidikan besar-besaran terhadap masalah keuangan.
Dalam persidangan di Manhattan, jaksa meminta Merchan memperingatkan Trump agar tidak memicu hadirnya kegaduhan melalui unggahan di media sosial. Jaksa Christopher Conroy menyampaikan salah satu unggahan Trump di akun Truth Social-nya, yaitu saat Trump memegang tongkat baseball di dekat kepala Bragg.
Merchan meminta pengacara Trump mengingatkan kliennya agar tidak membuat pernyataan yang bisa menyebabkan kekerasan atau kerusuhan. Saat sidang telah selesai dilakukan, Trump segera pergi. Persidangan
Trump Tak Akui Kesalahan
Setelah didakwa terkait kasus suap terhadap Stormy Daniels, Trump muncul di antara para pendukungnya ketika malam waktu setempat. Dia tidak menunjukkan rasa bersalah dan tidak mengakui melakukan kesalahan.
"Satu-satunya kejahatan yang saya lakukan adalah membela negara kita tanpa rasa takut dari mereka yang berusaha menghancurkannya," ungkap Trump dalam konferensi pers yang digelar di kediamannya di Palm Beach, Florida, usai kembali dari New York.
Dalam pidato tersebut, dia mengatakan bahwa negara yang dia tinggali akan masuk neraka. Para penonton yang sebagian besar adalah pendukungnya itu memberikan tepuk tangan. Dia merasa terbukanya perbatasan dan penarikan pasukan dari Afghanistan membuat dunia menertawakan Amerika.
"Kita hidup melalui masa-masa tergelap dalam sejarah Amerika, saya dapat mengatakan bahwa setidaknya untuk saat ini, saya sangat bersemangat," kata dia.
"Negara kita akan masuk neraka. Dunia sudah menertawakan kita, karena perbatasan terbuka kita dan penarikan pasukan dari Afghanistan," lanjutnya.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa kasus yang menjerat dirinya saat ini memiliki muatan politik. Menurutnya, lawan-lawan politiknya ingin menganggunya yang telah mencalonkan diri dalam pemilu 2024.
"Kasus palsu ini dibawa hanya untuk mengganggu pemilu 2024 mendatang. Dan itu harus segera diturunkan," tambahnya.