ERA.id - Presiden AS, Joe Biden, bertekad untuk menjamin pembebasan semua sandera yang ditahan Hamas mendekati berakhirnya gencatan senjata. Jaminan ini diberikan Biden menyusul pembebasan warga Amerika, Liat Beinin, Rabu (29/11/2023).
Amerika Serikat mendesak Israel untuk mempersempit zona pertempuran dan memperjelas di mana warga sipil Palestina bisa berlindung dan selamat selama operasi di Gaza selatan. Desakan itu diberikan demi mencegah terulangnya jumlah korban tewas dalam jumlah besar akibat serangan Israel di Gaza utara.
Sedikitnya 97 sandera telah dibebaskan sejak dimulainya gencatan senjata, menurut penghitungan Reuters. Militer Israel mengatakan 145 sandera masih berada di Gaza.
Pada Rabu malam, dua warga negara Rusia dan empat warga negara Thailand dibebaskan di luar kerangka perjanjian, sementara 10 warga negara Israel yang dibebaskan termasuk lima warga negara ganda, kata para pejabat. Mereka adalah seorang warga negara ganda Belanda, yang juga masih di bawah umur, tiga warga negara ganda Jerman, dan satu warga negara ganda AS.
Penyerahan tersebut dibayangi oleh klaim yang belum dikonfirmasi oleh Hamas bahwa satu keluarga sandera Israel termasuk sandera termuda, Kfir Bibas yang berusia 10 bulan, telah terbunuh dalam pemboman Israel sebelumnya.
Gencatan senjata dan pembebasan sandera dan tahanan dimediasi oleh Qatar, negara lain yang mendorong perpanjangan gencatan senjata.
“Qatar tetap berharap bahwa kemajuan yang dicapai dalam beberapa hari terakhir dapat dipertahankan, dan perpanjangan lebih lanjut dari perjanjian jeda kemanusiaan dapat dicapai,” kata Majed Al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, dalam sebuah pernyataan.
Yordania akan menjadi tuan rumah konferensi yang dihadiri oleh badan-badan bantuan utama PBB, regional dan internasional pada hari Kamis untuk mengoordinasikan bantuan ke Gaza.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Rabu memperingatkan bahwa Jalur Gaza berada di tengah-tengah “bencana kemanusiaan yang besar,” dan ia serta sejumlah pihak lain menyerukan gencatan senjata untuk menggantikan gencatan senjata sementara.
“Negosiasi intensif sedang dilakukan untuk memperpanjang gencatan senjata yang sangat kami sambut baik, namun kami yakin kami memerlukan gencatan senjata kemanusiaan yang sesungguhnya,” ujarnya pada pertemuan Dewan Keamanan PBB.
China meminta Dewan Keamanan pada hari Kamis untuk merumuskan jadwal dan peta jalan yang “konkret” untuk solusi dua negara guna mencapai penyelesaian masalah Palestina yang “komprehensif, adil dan langgeng”.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa dia akan melakukan negosiasi sebisa mungkin untuk menambah jumlah hari gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Namun dia tidak bisa menjamin hal itu akan berhasil dilakukan.
“Dalam beberapa hari ke depan, kami akan fokus melakukan apa yang kami bisa untuk memperpanjang jeda sehingga kami terus bisa mengeluarkan lebih banyak sandera dan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk,” kata Blinken saat singgah di Brussels.