ERA.id - YouTuber Trevor Jacob divonis enam bulan penjara setelah dengan sengaja menabrakkan pesawatnya. Dia diketahui sengaja melakukan itu demi konten dan uang.
Mantan pemain snowboard Olimpiade awal tahun ini mengaku bersalah atas satu tuduhan kejahatan berupa perusakan dan penyembunyian barang bukti demi menghalangi penyelidikan federal. Kantor Kejaksaan AS untuk California Tengah mengatakan, Jacob berbohong kepada penyelidik dan inspektur keselamatan Administrasi Penerbangan Federal (FAA).
Jaksa menduga Jacob sengaja melakukan aksi tersebut demi konten dan mendapatkan keuntungan finansial. Dia disebut menjalin kesepakatan dengan sebuah brand untuk mempromosikan produk dompet.
"Berdasarkan kesepakatan sponsorship, Jacob setuju untuk mempromosikan dompet perusahaan tersebut dalam video YouTube yang akan dia posting," kata Kantor Kejaksaan AS, dikutip NBC, Selasa (5/12/2023).
"Tampaknya (Jacob) melakukan penilaian yang sangat buruk dalam melakukan pelanggaran ini," lanjutnya, seraya menambahkan bahwa tindakan berani ini “tidak dapat ditoleransi.”
Jacob, yang memiliki 143.000 pelanggan di YouTube, telah memposting video berdurasi 13 menit berjudul “I Crashed My Airplane” pada Desember 2021, yang ditonton 2,9 juta kali sebelum dijadikan pribadi.
Video yang diambil Jacob menggunakan beberapa kamera video yang dipasang di berbagai bagian pesawat, serta kamera video dan tongkat selfie menunjukkan dia lepas landas dari Bandara Lompoc City sebelum keluar dari Taylorcraft BL-65 miliknya sekitar 35 menit setelah keberangkatan.
Selama penyelidikan awal, dia setuju untuk memberikan lokasi dan video kecelakaan tersebut kepada penyelidik Dewan Keselamatan Transportasi Nasional. Namun kemudian dia berbohong dengan mengaku tidak mengetahui lokasi jatuhnya pesawat itu.
Kemudian dia diketahui memindahkan puing-puing pesawat itu melalui helikopter sebelum dia memotongnya dan membuang sisa-sisanya. Laporan insiden kecelakaan pesawat yang diserahkan Jacob juga secara keliru menunjukkan bahwa dia mengaku pesawatnya kehilangan tenaga, dan dia secara salah mengatakan kepada inspektur keselamatan penerbangan FAA bahwa dia membuang pesawat karena mesinnya mati dan dia tidak dapat menemukan tempat yang aman untuk mendarat.
"Jacob bermaksud menghasilkan uang melalui video tersebut," kata kejaksaan.
Akibat perbuatannya, kantor kejaksaan AS mengatakan FAA mencabut lisensi pilot Jacob pada April 2022. Asisten Jaksa AS Dominique Caamano, yang mengadili kasus ini, mengatakan aksi seperti yang dilakukan Jacob berisiko menyebabkan lebih banyak kerugian.
"Ini adalah situasi unik di mana seseorang menabrakkan pesawat untuk mendapatkan penayangan, namun gagasan melakukan aksi demi penayangan atau untuk konten bermerek tentu saja tidak unik," kata Caamano.
"Jadi pesannya di sini adalah: Jika Anda melakukan sesuatu yang melanggar hukum, akan ada konsekuensinya," tegasnya.
Di sisi lain, Jacob melalui pengacaranya mengatakan bahwa pengalaman ini menjadi pelajaran bagi dirinya. Dia pun akan menjalankan masa hukuman di dalam penjara selama enam bulan akibat perbuatannya.
"Saya telah belajar dari kesalahan saya, dan berharap dapat menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi, dan menjadi mentor bagi kaum muda. Saya bersemangat untuk melanjutkan pertumbuhan positif saya sebagai pribadi melalui masa hukuman enam bulan saya di penjara," kata Jacob lewat pengacaranya.