ERA.id - Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir memperbarui tuntutannya pada hari Selasa untuk pemukiman kembali di Jalur Gaza. Ben-Gvir juga meminta migrasi secara sukarela warga Palestina dari daerah kantong tersebut.
"Kami berkomitmen untuk kembali ke Gaza dan Samaria bagian utara (Tepi Barat). Kami berkomitmen untuk menetap di sana," kata pemimpin Partai Kekuatan Yahudi itu dalam sebuah pernyataan di Telegram, dikutip Anadolu, Rabu (19/6/2024).
Ben-Gvir juga mendorong agar warga Palestina migrasi secara sukarela dari Gaza dan Tepi Barat bagian utara, Menurutnya, membangun pemukiman tidak cukup untuk dilakukan saat ini.
"Masalahnya tidak terbatas pada Gush Katif. Kita harus mengingatkan diri kita akan satu hal: Membangun pemukiman saja tidak cukup," tegasnya.
Menteri ekstremis tersebut telah mengajukan beberapa tuntutan kepada warga Palestina untuk bermigrasi secara sukarela dari Jalur Gaza, sehingga mengundang kecaman dari beberapa negara Barat, termasuk AS, Prancis, Inggris, dan Jerman.
Israel sejauh ini telah mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera. Israel pun menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga sebelumnya resmi membubarkan Kabinet Perang yang beranggotakan enam orang, termasuk Ben-Gvir yang bergabung di dalamnya, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Ron Dermer, Gadi Eizenkot, pemimpin partai Shas Aryeh Deri, serta Netanyahu sendiri.