ERA.id - Seorang tahanan asal Gaza, Palestina, diperkosa secara bergilir oleh sepuluh tentara Israel di Penjara Sde Teiman. Dia dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami luka parah di bagian tubuh intimnya hingga kesulitan berjalan.
Menurut laporan media Israel KAN, mengutip sumber keamanan setempat, pemerkosaan itu terungkap setelah penyidik polisi Israel tiba di fasilitas penahanan tersebut. Polisi langsung menahan tentara yang terlibat dalam pemerkosaan itu.
"10 tentara ditahan untuk diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan atas penyiksaan yang mengerikan tersebut," demikian laporan Radio Angkatan Darat Israel, Selasa (30/7/2024).
Sde Teiman, sebuah pangkalan militer di Israel selatan, telah menjadi tempat interogasi darurat tempat sebagian besar warga Gaza yang ditangkap oleh tentara pendudukan dibawa untuk diinterogasi awal.
Tahanan, yang diklasifikasikan sebagai "pejuang yang melanggar hukum" berdasarkan undang-undang Israel, dapat ditahan hingga 75 hari tanpa izin pengadilan dan 90 hari tanpa akses ke pengacara atau pengadilan.
Lokasi mereka dirahasiakan dari kelompok hak asasi manusia dan bahkan Komite Palang Merah Internasional, yang menurut para ahli hukum melanggar hukum internasional.
Beberapa laporan muncul tentang penyiksaan berat terhadap tahanan Palestina di fasilitas terkenal itu sejak dimulainya serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Sejumlah mantan tahanan bersaksi bahwa mereka disiksa dengan cara dipukul, ditendang, dipukul dengan tongkat, popor senapan, dan detektor logam genggam saat berada dalam tahanan.
Laporan UNRWA yang bocor beberapa waktu lalu juga menunjukan bahwa badan utama PBB untuk Palestina itu menerima kesaksian dari tahanan yang disiksa dengan tongkat panas. Bahkan tahanan lainnya tewas saat tongkat listrik dimasukkan ke dalam anusnya.
Selain itu, laporan tersebut juga menunjukkan para tahanan diborgol, ditutup matanya, dan ditelanjangi dengan menyisakan popok untuk menutup bagian intim mereka. Mereka juga dipaksa diam di atas tikar hingga 18 jam dan akan dipukul oleh petugas bila tertidur.
Saat ini, Mahkamah Agung Israel sedang mempertimbangkan petisi yang diajukan oleh organisasi hak asasi manusia Israel untuk menutup penjara Sde Teiman, tempat tahanan Palestina dari Gaza menghadapi penyiksaan dan pengabaian medis.