ERA.id - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris mengatakan bahwa Amerika akan terus mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia. Dukungan ini akan terus diberikan karena AS memiliki kepentingan strategis dengan Ukraina.
"Amerika Serikat mendukung Ukraina, bukan karena alasan amal, namun karena hal tersebut merupakan kepentingan strategis kami," kata Harris, dikutip AFP, Jumat (27/9/2024).
Dalam pertemuannya dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, Harris menyampaikan bahwa Amerika Serikat akan terus memberikan bantuan keamanan yang dibutuhkan Ukraina agar berhasil di medan perang.
Pernyataan ini muncul setelah Amerika Serikat mengumumkan paket senjata militer baru dan bantuan hampir 8 miliar dolar AS (Rp121 triliun) untuk perjuangan Ukraina melawan Rusia.
Calon presiden AS dari Partai Demokrat itu juga menekankan bahwa dukungannya terhadap rakyat Ukraina tidak akan tergoyahkan. Dia mengatakan dirinya akan bekerja untuk memastikan Ukraina menang dalam perang, agar aman, tenteram, dan sejahtera.
Harris lantas menilai rakyat Ukraina dengan berani membela tanah air, kebebasan dan demokrasi melawan diktator brutal, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Jika kita membiarkan agresor seperti Putin mengambil alih tanah tanpa mendapat hukuman, maka mereka akan terus menyerang dan Putin bisa mengarahkan perhatiannya pada Polandia, negara-negara Baltik, dan sekutu NATO lainnya," ucapnya.
Menurutnya, pemimpin Rusia tersebut dapat mengakhiri perang dengan menarik pasukan dari Ukraina.
Lebih lanjut Harris mencatat bahwa ada beberapa pihak di Amerika yang akan memaksa Ukraina menyerahkan sebagian besar wilayahnya dan mengatakan usulan tersebut sama dengan usulan Putin.
"Dan mari kita perjelas, itu bukanlah proposal perdamaian. Sebaliknya, mereka mengusulkan untuk menyerahkan diri, yang mana berbahaya dan tidak dapat diterima," pungkasnya.