ERA.id - Jumlah korban tewas akibat banjir bandang di Spanyol meningkat tajam hanya dalam beberapa hari. Tercatat 158 orang dilaporkan tewas, kebanyakan terjebak di dalam mobil.
Tim penyelamat menemukan delapan jenazah baru pada hari Kamis (31/10) yang terjebak di garasi setelah banjir bandang yang dahsyat melanda Spanyol bagian timur. Di wilayah Valencia, jumlah korban meningkat menjadi 158 jiwa.
Wali Kota Valencia, Maria Jose Catala, mengatakan bahwa seorang polisi setempat termasuk di antara delapan jenazah yang ditemukan tenggelam di garasi di pinggiran kota La Torre. Di lingkungan yang sama, tambahnya, seorang wanita berusia 45 tahun juga ditemukan tewas di rumahnya.
"Orang-orang itu tidak akan meninggal jika mereka diperingatkan sebelumnya," kata Laura Villaescusa, tetangga dan manajer supermarket lokal, dikutip Reuters, Jumat (1/11/2024).
Meski angka kematian terus meningkat, pemerintah setempat belum mengungkapkan berapa banyak orang yang masih belum diketahui keberadaannya.
Menteri Pertahanan Margarita Robles mengatakan jumlah korban tewas nasional terakhir bisa jadi jauh lebih besar.
Di sisi lain, politisi oposisi menuduh pemerintah pusat di Madrid bertindak terlalu lambat untuk memperingatkan penduduk dan mengirim tim penyelamat, yang mendorong Kementerian Dalam Negeri untuk mengatakan bahwa pemerintah daerah bertanggung jawab atas tindakan perlindungan sipil.
Ahli meteorologi mengatakan hujan selama setahun turun dalam delapan jam di beberapa bagian Valencia pada hari Selasa. Banjir telah menghantam infrastruktur Valencia, menyapu jembatan, jalan, dan rel kereta api.
Banjir juga menenggelamkan lahan pertanian di wilayah yang menghasilkan sekitar dua pertiga buah jeruk yang ditanam di Spanyol, eksportir jeruk terkemuka di dunia.
Maribel Albalat, wali kota kota terdekat Paiporta, mengatakan mereka tidak pernah menerima peringatan tentang bahaya banjir yang akan segera terjadi. Dia mengatakan 62 orang telah meninggal di kotanya.
"Kami menemukan banyak orang tua di dalam rumah mereka dan orang-orang yang pergi mengambil mobil mereka. Itu jebakan," katanya.
Menteri Transportasi Oscar Puente mengatakan banyak mayat yang terjebak di dalam kendaraan. Ia menilai butuh waktu hinhha tiga minggu jntuk membangun kembali jalur kereta cepat antara Valencia dan Madrid.
"Sayangnya, ada mayat di beberapa kendaraan," kata Puente.
Lebih lanjut, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menghimbau masyarakat untuk tinggal di rumah karena ancaman cuaca buruk yang lebih parah.
"Saat ini, hal terpenting adalah menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa," tagasnya.