ERA.id - Taman nasional di Thailand ditutup setelah seekor gajah liar menyerang seorang wisatawan. Wisatawan itu tewas seketika setelah diserang oleh gajah liar.
Serangan gajah liar itu terjadi untuk pertama kalinya di Taman Nasional Phu Kradueng di provinsi timur laut Loei, sekitar delapan jam perjalanan dari Bangkok. Wisatawan perempuan Thailand berusia 49 tahun tewas akibat serangan itu.
"Ini adalah insiden pertama yang tercatat dari serangan gajah terhadap seorang turis di daerah ini," kata pejabat polisi setempat, dikutip CNA, Jumat (13/12/2024).
Dalam unggahan di media sosial, taman nasional itu mengatakan gajah liar terlihat di jalan setapak yang digunakan oleh wisatawan. Pihaknya pun memutuskan untuk menutup sementara semua tempat wisata dan perkemanan di taman tersebut.
Penutupan sementara ini, kata pihak taman nasional, demi keselamatan dan mencegah kemungkinan kerusakan pada properti akibat gajah liar. Sementara itu, korban tewas akibat serangan gajah liar diidentifikasi sebagai Jeeranun asal Chachoengsao di Bangkok timur.
Berdasarkan laporan media lokal, korban sedang melakukan pendakian bersama seorang kerabatnya di jalan setapak menuju Air Terjun Phen Phop Mai dari tempat perkemahannya.
Media berita Pattaya Mail melaporkan bahwa gajah tersebut menyerang perempuan tersebut dua kali. Pengunjung memberi tahu penjaga taman tentang serangan tersebut sekitar pukul 9.47 pagi pada hari Rabu (11/12) dan penjaga taman menemukan Jeeranun tewas ketika mereka tiba.
"Serangan itu terjadi di daerah tempat gajah liar sering mencari makan. Ada beberapa rambu peringatan yang menyarankan orang untuk menjauh dari daerah tersebut," kata pejabat taman, dikutip The Nation.
Setelah insiden tersebut, Departemen Taman Nasional, Satwa Liar, dan Konservasi Tanaman (DNP) menerapkan beberapa protokol keselamatan termasuk penutupan semua jalan setapak tempat gajah liar terlihat, penempatan penjaga taman tambahan, dan penutupan sementara semua jalan setapak menuju objek wisata air terjun.
Awalnya, taman tersebut tetap menyediakan akses ke jalur alam biasa, tetapi untuk sementara menutup Phu Kradueng setelah mengamati bahwa gajah terus berkeliaran di sekitar lokasi serangan.
Dalam unggahan Facebook-nya, Taman Nasional Phu Kradueng mengatakan akan mengembalikan semua pembayaran dan berhubungan langsung dengan pengunjung yang terkena dampak, termasuk wisatawan yang telah memesan akomodasi mereka.
Taman tersebut akan dibuka kembali "setelah situasi kembali normal" dan pemberitahuan sebelumnya akan diberikan di halaman Facebook-nya.
"(DNP) telah berkoordinasi dengan Pusat Penelitian Satwa Liar dan Veteriner untuk menyelidiki kondisi gajah liar (yang membunuh wanita tersebut)," kata taman tersebut di Facebook, seraya menambahkan bahwa gajah tidak biasa muncul di siang hari.
The Nation melaporkan bahwa para pejabat secara aktif mencegah gajah tersebut mendekati daerah berpenduduk. Diketahui lebih dari 700 pengunjung diminta untuk meninggalkan gunung tersebut pada hari Kamis (12/12).
Taman Nasional Phu Kradueng populer di kalangan wisatawan domestik karena dataran tinggi dan iklimnya yang sejuk. Daerah di dekat air terjun Phen Phop Mai terkenal dengan daun maple merahnya dan menjadi daya tarik bagi para pengunjung, yang gemar mengambil foto di sana.
Selain itu, taman tersebut telah dibuka untuk wisata musiman selama lebih dari dua bulan tahun ini. Taman tersebut dibuka pada tanggal 1 Oktober dan awalnya dijadwalkan beroperasi hingga tanggal 31 Mei tahun depan.
Jalur pendakian menuju puncak gunung ditutup setiap tahun selama musim kemarau karena bahaya yang ditimbulkan oleh gajah liar yang berkumpul di daerah tersebut untuk minum air.
Mengutip statistik dari DNP, Yayasan Heinrich Boll melaporkan Desember lalu bahwa sedikitnya 150 orang di Thailand telah terbunuh oleh gajah liar dalam enam tahun terakhir dan lebih dari 133 orang terluka. Sementara itu, lebih dari 92 gajah telah terbunuh.