ERA.id - Penjabat Presiden Choi Sang-mok berjanji akan memprioritaskan stabilitas urusan negara usai menggantikan Perdana Menteri Han Duck-soo yang dimakzulkan. Ia juga menekankan kewaspadaan atas kemungkinan provokasi dari Korea Utara.
Dalam keterangan tertulis yang ditujukan kepada rakyat Korea Selatan, Choi menekankan pentingnya meminimalisir kebingunan dalam urusan kenegaraan.
"Pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk menjamin stabilitas nasional," kata Choi, dikutip Yonhap News, Jumat (27/12/2024).
Pada kesempatan itu, Choi juga meminta maaf sebagai anggota Kabinet karena berkontribusi atas kekacauan yang terjadi saat ini. Dia juga mendesak militer untuk tetap waspada kemungkinan provokasi dari Korea Utara.
"Postur kesiapan harus dipertahankan untuk mencegah Korea Utara melakukan tindakan gegabah dan menjunjung tinggi sikap keamanan yang tegas berdasarkan aliansi kuat Korea Selatan-AS," tegasnya.
Selain itu, Choi juga memerintahkan Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul untuk menjaga komunikasi dengan negara mitra pasca ketidakstabilan yang melanda Korea Selatan. Ia juga menekankan pentingnya meyakinkan negara-negara lain bahwa kebijakan luar negeri Korea Selatan tidak akan berubah, dan bahwa pertukaran dan perdagangan internasional tidak akan terganggu.
Choi juga mendesak penjabat menteri dalam negeri dan keselamatan untuk memastikan ketertiban umum sambil memperkuat sistem tanggap bencana. Ia juga memerintahkan Menteri Kesehatan Cho Kyoo-hong untuk memprioritaskan rencana medis darurat untuk musim dingin, memastikan sistem medis darurat beroperasi dengan lancar.
"Pada hari yang sama, Choi juga mengadakan Dewan Keamanan Nasional," kata kantor kementerian.
Masa jabatan Choi sebagai penjabat presiden diperkirakan akan menghadapi tantangan dari Majelis Nasional yang dikuasai oposisi.
Partai oposisi utama, Partai Demokrat, mendesak Choi untuk segera menunjuk tiga calon hakim Mahkamah Konstitusi untuk mempertimbangkan sidang pemakzulan Yoon.